Mantan presiden dari partai Demokrat Barack Obama, Sabtu (1/9), mengecam kebijakan politik Amerika saat ini sebagai “kejam dan picik.” Hal itu dikatakannya dalam upacara mengenang mendiang Senator John McCain yang diadakan secara tertutup di Katedral Nasional di Kota Washington.
“Bukankah ini semangat yang kita rayakan minggu ini? Untuk berusaha menjadi lebih baik, melakukan yang lebih baik, sesuai dengan warisan bermakna yang ditinggalkan oleh bapak-bapak pendiri negara ini?” kata Obama dalam pidatonya mengenang sahabatnya yang pernah menjadi lawan politiknya itu.
“Begitu banyak politik yang kita jalankan, kehidupan publik kita, dan diskursus publik kita tampak “kecil, kejam dan picik, yang dipenuhi kata-kata bombastis dan penghinaan dan kontroversi serta kemarahan yang tidak berdasar, dan di buat-buat,” kata Obama.
Tanpa menyebut nama Presiden Trump, Obama menambahkan, “ini adalah politik yang berpura-pura tampak berani dan tegas, tapi dalam kenyataannya, ini adalah politik yang berdasarkan ketakutan. John McCain minta pada kita supaya melakukan hal-hal yang lebih baik dari itu.”
Dalam eulogi bagi rekannya dari partai Republik itu, mantan Presiden George W. Bush mengatakan, McCain “adalah orang yang terhormat dan selalu mengakui bahwa lawan-lawan politiknya adalah patriot dan manusia juga.”
Bush juga menolak adanya “status quo” dalam perpolitikan di Washington, yang menurutnya bertentangan dengan keyakinan McCain.
“Ia menghormati kemuliaan yang terdapat dalam tiap orang, kemuliaan yang tidak berhenti di perbatasan dan tidak bisa dihapus oleh diktator,” kata Bush. “Tapi mungkin, di atas segalanya, John (McCain) sangat membenci penyalahgunaan kekuasaan,” kata Bush menambahkan.
Bush dan Obama diundang untuk menghadiri upacara gereja mengenang sahabat mereka, sesuai yang direncanakan oleh McCain ketika ia masih berjuang melawan penyakit kanker ganas yang dideritanya. McCain dikalahkan dalam pmilihan presiden oleh Bush pada 2000, dan oleh Obama pada 2008.
Bush dan Obama duduk bersama ratusan anggota keluarga, kawan-kawan, mantan kolega dan anggota staff dalam Kongres yang berkumpul di Katedral Nasional itu dihadapan peti jenazah McCain yang ditutupi dengan bendera Amerika.
Putri McCain, Meghan, juga berpidato dalam acara itu dan menyinggung mantra Presiden Trump untuk “membuat Amerika hebat lagi.”
“Amerika tidak perlu membual, karena hal itu tidak perlu. Amerika-nya John McCain tidak perlu dibuat hebat lagi, karena Amerika telah hebat dari dulu,” kata Meghan, yang mendapat tepukan meriah.
Presiden Trump tidak diundang menghadiri berbagai acara untuk menghormati dan mengenang McCain, suatu hal yang dianggap banyak orang sebagai tamparan terhadap Trump. Sengketa sengit antara Trump dan McCain dimulai dalam kampanye Trump 2016, ketiak ia mencemooh McCain karena tertangkap dalam Perang Vietnam.
“Dia bukan pahlawan perang,” kata Trump. “Dia dianggap pahlawan perang karena ia ditangkap musuh. Saya lebih suka orang yang tidak ditangkap,” katanya.
McCain, mantan pilot yang pesawatnya ditembak jatuh di Vietnam Utara, menjadi tawanan perang selama lima tahun lebih dan mengalami banyak siksaan. Jenazahnya akan dimakamkan pada Minggu (2/8) di Akademi Angkatan Laut Amerika di Kota Annapolis, dimana ia dulu belajar. [ii]