Presiden AS Barack Obama tidak menyatakan kemungkinan serangan udara Amerika segera terhadap kelompk militan Negara Islam atau ISIS di Suriah.
Ketika berbicara kepada wartawan Kamis (28/8) di Gedung Putih, Obama mengatakan ia masih menggarap rencana menyeluruh untuk menanggulangi kelompok itu.
Presiden mengatakan Amerika akan meneruskan serangan terhadap ISIS di Irak, yang katanya telah memberi pukulan berat terhadap militan tersebut.
Ia menambahkan bahwa spekulasi media baru-baru ini mengenai apakah Amerika akan segera memperluas operasi ke Suriah adalah terlalu prematur.
Para pejabat Amerika mengatakan mereka sedang mempelajari kemungkinan tindakan militer terbatas di Suriah. Obama pekan lalu mengesahkan pengintaian dari udara pasukan Islamis disana.
Tetapi, dalam jumpa pers Kamis, Presiden berkeras pasukan Amerika saja tidak dapat menanggulangi ancaman itu, dengan mengatakan kawasan itu harus bekerjasama.
Seruan untuk intervensi AS yang lebih besar telah meningkat sementara para ekstremis melanjutkan serangan yang disebut pejabat PBB tergolong pembersihan etnis dan agama.
Pada hari Jumat, SITE Intelligence Group mengatakan kelompok militan itu mengunggah sebuah video baru yang menunjukkan tiga pria bertopeng memenggal kepala seorang tentara Kurdi. Badan pemantau itu mengatakan video tersebut memperingatkan pemimpin Kurdi Massud Barzani agar berhenti bersekutu dengan pasukan AS.
