Presiden AS Barack Obama menyuarakan keyakinannya dalam memerangi militan ISIS dan mengatakan Amerika Serikat akan meningkatkan bantuan kepada pasukan Irak untuk melawan kelompok itu, saat ia bertemu dengan PM Irak Haider al-Abadi di sela-sela KTT G7 di Jerman, hari Senin (8/6).
"Kita telah melihat keberhasilan, tetapi juga menyaksikan kemunduran,” kata Obama, seraya menegaskan bahwa kelompok militan ISIS “akan diusir dari Irak dan akhirnya akan dikalahkan.”
Perundingan tersebut dilakukan kurang dari seminggu setelah Abadi meminta bantuan lebih banyak dari anggota koalisi pimpinan AS, yang telah melancarkan serangan udara selama hampir satu tahun dalam mendukung militer Irak.
Amerika Serikat belum memiliki "strategi komplit" untuk melatih pasukan-pasukan Irak dalam memerangi militan Negara Islam, tambah Presiden AS Barack Obama, di tengah mencuatnya tanda-tanda kelemahan dalam militer Irak.
Selanjutnya, Obama mengatakan Pentagon sedang meninjau kembali rencana untuk menggiatkan pelatihan dan bantuan bagi pasukan-pasukan Irak, tapi ia juga mengatakan harus ada komitmen penuh dari pihak Irak.
"Kami menginginkan lebih banyak pasukan keamanan Irak dilatih, segar, dengan perlengkapan baik dan terfokus," ujar Obama dalam konferensi pers hari kedua dan terakhir KTT G7.
Presiden mengatakan pasukan-pasukan Irak yang dilatih oleh AS dan dilengkapi dengan baik akan berperforma baik, tapi mereka yang tidak menerima pelatihan yang cukup tidak akan merasa percaya diri di medan perang. Pejabat-pejabat AS menunjuk kurangnya pelatihan dari AS sebagai salah satu penyebab utama kekalahan besar-besaran pasukan militer Irak di Ramadi.
Obama berbicara sesaat setelah bertemu dengan Perdana Menteri Irak Haider al-Abadi, yang termasuk salah seorang pemimpin non-G7 yang diundang menghadiri KTT di pegunungan Alpen Jerman ini.
Presiden memuji Abadi, mengatakan perdana menteri ini menyadari pentingnya untuk melengkapi bantuan keamanan dari AS dengan perubahan politik yang dapat membantu meredam ketegangan antar sekte di Irak.
Para pejabat AS dan Perancis memberi mosi percaya kepada Irak setelah pembicaraan tersebut, seraya mengatakan, telah dicapai beberapa kemajuan. Tetapi dikatakan pula bahwa lebih banyak peralatan dan pelatihan diperlukan untuk mendukung serangan Irak dalam merebut kembali wilayah yang telah dikuasai oleh militan itu.
Hari Minggu, pasukan Irak bergerak maju di Baiji, kota kilang minyak yang telah direbut oleh para pejuang ISIS untuk kedua kalinya awal tahun ini.