Presiden Barack Obama telah mencalonkan hakim pengadilan banding federal, Merrick Garland untuk mengisi kekosongan di Mahkamah Agung, menyusul meninggalnya hakim agung Antonin Scalia.
Tapi badai politik sedang berkecamuk di Gedung Kongres Amerika, di mana Senat yang dikuasai Partai Republik telah menegaskan, tidak akan bersidang atau mengadakan pemungutan suara atas calon Obama itu.
Tokoh-tokoh Partai Republik dalam Senat mengatakan Obama, yang kini pada tahun terakhir masa jabatannya, harus membiarkan presiden berikutnya mengisi kekosongan di Mahkamah Agung itu.
Obama yang akan menjabat hingga akhir Januari 2017 mengatakan, adalah tanggung jawab untuk segera memilih calon hakim Mahkamah Agung, dan Senat yang dikuasai Partai Republik wajib untuk mengadakan dengar pendapat atas pilihannya itu.
Konfrontasi untuk mengisi jabatan hakim Mahkamah Agung itu sangat kontroversial karena bisa mengubah keseimbangan dalam Mahkamah Agung dan mendorongnya kearah kelompok liberal atau konservatif. Setelah kematian Hakim Scalia, Mahkamah Agung hanya memiliki delapan hakim.
Obama mengatakan, Garland, hakim kepala berusia 63 tahun dari Washington DC Circuit Court of Appeals akan mengunjungi Gedung Kongres hari Kamis, untuk mulai mengadakan pertemuan satu per satu dengan para senator." Saya hanya meminta Partai Republik dalam Senat untuk memberikan dengar pendapat yang adil," kata Obama. [ps/ii]
