Presiden Obama, dalam konperensi pers dengan Perdana Menteri Polandia Donald Tusk, mengatakan Polandia berhasil mengatasi tantangan-tantangan yang luar biasa dan membangun demokrasi yang berhasil. Obama mengatakan Polandia dapat memberikan pengalamannya itu kepada negara-negara demokrasi baru di Eropa, Timur Tengah, dan Afrika Utara.
“Polandia bisa memainkan peran luar biasa, karena mereka telah mengalami banyak kemajuan dalam 25 tahun terakhir,” ujar Obama.
Pagi hari Presiden Obama dan Presiden Polandia Bronislaw Komorowski bertemu sebagian aktivis yang membangun demokrasi di Polandia untuk membahas upaya mereka membantu Tunisia memulai sistem demokrasi.
Presiden Obama menegaskan lagi janji Amerika untuk terus mempertahankan keamanan Polandia dan usaha memulai lagi hubungan baik dengan Rusia akan membantu meredakan ketegangan di kawasan itu.
Ia mengatakan, “Apa yang kami inginkan adalah menciptakan kondisi di kawasan ini di mana perdamaian dan keamanan adalah hal yang wajar. Itu bukan hanya baik bagi kawasan ini, tetapi juga baik bagi Amerika. Untuk itu kami akan selalu mendukung Polandia.”
Presiden Obama meyakinkan Polandia bahwa meskipun ada keberatan dari Rusia, Amerika akan menempatkan jet-jet tempur di Polandia, dan akan melanjutkan sistem pembangunan pertahanan rudal yang sudah direncanakan.
Obama mengatakan, “Kami yakin sistem pertahanan rudal harus menjadi bidang kerjasama dengan Rusia, karena kami punya musuh-musuh yang sama, dan hal ini tidak akan mengancam perimbangan strategis seperti yang dikhawatirkan Rusia.”
Warsawa merupakan persinggahan terakhir lawatan enam hari Presiden Obama ke Eropa. Di Polandia, seperti di Irlandia, Inggeris, dan Prancis, Presiden Obama menekankan arti penting hubungan Amerika-Eropa.
“Adalah tepat sekali, saya mengakhiri lawatan saya di Polandia ini. Pada setiap persinggahan saya menegaskan aliansi lintas Atlantik ini adalah bagian penting bagi kebijakan kita di dunia,” tegas Obama.
Presiden Obama mengakhiri lawatan ke Eropa dengan mengheningkan cipta di makam Presiden Polandia Lech Kaczynski dan 95 lainnya, kebanyakan petinggi pemerintah, yang tewas dalam kecelakaan pesawat bulan April 2010.