Presiden AS Barack Obama mengejutkan sekretaris persnya, Josh Earnest, yang hendak memulai tanya jawab Selasa (17/1) untuk pengarahan yang terakhir bersama wartawan-wartawan Gedung Putih. Ruang konferensi pers dipadati wartawan untuk acara perpisahan ini.
Obama mengatakan dia bertemu Earnest saat berkampanye di Iowa pada 2007, dan mengamatinya secara cermat karena anak muda bercelana jins itu punya peran penting dalam kampanyenya.
"Ia pria khas Amerika, tampan. Hal itu menolong karena wajah tampan cocok untuk televisi," kata Obama. Ia menambahkan: "Dan namanya Josh Earnest (earnest berarti sungguh-sungguh) sebuah nama yang bagus untuk seorang juru bicara."
Kata Obama, semakin dia kenal dengan Earnest dalam 10 tahun terakhir, semakin dia menghargai minatnya pada isu-isu dan integritas dirinya. Katanya, Earnest tidak pernah mengecewakan, dan seharusnya dipilih sebagai sekretaris pers paling populer.
Sebagai balasan, Earnest mengucapkan terima kasih kepada rekan-rekannya di Gedung Putih, istrinya dan anaknya yang berusia dua tahun, dan katanya, dia sadar bahwa merupakan kehormatan jadi jubir presiden dan membantu membentuk diskusi publik tentang isu-isu.
Earnest juga memuji bosnya, dengan mengatakan bahwa sejak 2007, Obama memiliki visi jelas untuk Amerika yang inklusif.
Earnest mengatkan bahwa pekerjaannya tidak selalu mudah, namun ia menekankan pentingnya mengadakan pengarahan harian di Ruang Pers Brady, sebagai tradisi unik demokrasi Amerika. Ia meminta para anggota korps pers Gedung Putih untuk mencoba melindungi tradisi itu, dengan mengatakan bahwa itu mengirim simbol kuat atas akses dan transparansi ke seluruh dunia.
Presiden AS terpilih Donald Trump telah memilih Sean Spicer, 45, untuk menjadi sekretaris persnya. Spicer saat ini adalah direktur komunikasi untuk Komite Nasional Republik. [jm/hd]