Presiden AS Barack Obama mengatakan tewasnya 298 orang dalam pesawat Malaysia Airlines yang jatuh di Ukraina timur adalah “malapetaka yang tak terbayangkan.”
Berbicara di Gedung Putih hari Jumat, Obama mengatakan bukti-bukti menunjukkan bahwa pesawat itu ditembak jatuh dengan rudal darat-ke-udara yang diluncurkan dari wilayah yang dikuasai separatis yang didukung Rusia.
Dia menyerukan dilakukan penyelidikan internasional atas insiden itu, dan mengatakan Rusia dan separatis harus mematuhi gencatan senjata segera.
Obama mengatakan kejadian itu menekankan “sudah waktunya perdamaian dan keamanan dipulihkan di Ukraina.”
Sementara itu dalam pertemuan darurat Dewan Keamanan PBB hari Jumat, duta besar AS untuk PBB, Samantha Power, mencatat kecil kemungkinan separatis dapat mengoperasikan sistem rudal SA-11 tanpa bantuan dari personil yang mengetahuinya. Dia mengatakan bantuan teknis dari Rusia tidak dapat dikesampingkan.
Rusia membantah telah terlibat.
Presiden Obama hari Jumat mengatakan separatis Ukraina diketahui telah menerima apa yang digambarkannya sebagai “dukungan yang stabil dari Rusia.” Dia mengatakan ini termasuk senjata dan pelatihan, senjata berat dan senjata anti-pesawat. Juru bicara Pentagon menyampaikan komentar yang sama, dan mengatakan ada “kampanye terpadu” oleh militer Rusia untuk terus memberikan dukungan, bantuan sumber daya dan nasihat kepada separatis.