Presiden AS Barack Obama telah menolak seruan Israel agar setiap persetujuan nuklir dengan Iran mencakup “janji Iran yang jelas dan tidak samar untuk menghormati hak Israel berdiri.”
Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu sebelumnya mengeluarkan tuntutan tersebut Jumat pekan lalu sambil mengecam keras persetujuan kerangka kerja nuklir yang dicapai oleh Iran dan enam negara kuat dunia.
Obama membicarakan masalah itu dalam wawancara hari Senin (6/4) dengan media berita Amerika NPR.
“Usul agar kita hanya menerima persetujuan nuklir dengan Iran dengan syarat Iran mengakui Israel benar-benar seperti mengatakan kita tidak mau menandatangani persetujuan kalau sifat rezim Iran tidak diubah sama sekali. Dan ini, saya kira adalah kekeliruan pertimbangan yang mendasar,” kata Obama.
“Kita menghendaki Iran agar jangan mempunyai senjata nuklir justru karena kita tidak dapat mengharapkan perubahan sifat rezim. Itulah sebabnya mengapa kita tidak menghendaki Iran mempunyai senjata nuklir. Kalau tiba-tiba Iran mengubah dirinya menjadi seperti Jerman atau Swedia atau Perancis, kita tidak perlu membicarakan infrastruktur nuklir.”
Israel berkeras persetujuan kerangka kerja nuklir yang dicapai pekan lalu di Swiss mengancam kelangsungan hidupnya dan Netanyahu telah mengatakan ia akan mendesak para anggota Kongres Amerika agar jangan memberi Teheran “jalan yang bebas untuk membuat bom.”