Presiden China Xi Jinping bertolak ke Washington, Kamis (24/9) untuk melakukan pembicaraan dengan Presiden Barack Obama membahas isu-isu pelik termasuk serangan cyber, hak asasi manusia dan ekonomi, setelah menghabiskan dua hari pertama kunjungannya ke AS dengan fokus utama pentingnya kerjasama antara kedua negara.
Xi, Rabu (23/9) bertemu dengan para pemimpin tertinggi perusahaan teknologi Amerika Serikat, termasuk Amazon, Apple, Microsoft, Boeing, dan Facebook. Pemimpin China tersebut meyakinkan mereka bahwa dia berkomitmen untuk meningkatkan hak kepemilikan intelektual dan membuat kemudahan bagi perusahaan-perusahaan asing untuk berbisnis di China.
"Kami sedang berupaya untuk menciptakan sistem ekonomi terbuka yang baru, yang lebih mendorong reformasi manajemen investasi asing dan mengurangi pembatasan-pembatasan bagi investasi asing," kata Xi kepada para eksekutif, sebelum meninjau kampus Microsoft dan mengunjungi pabrik Boeing terdekat.
Boeing dan Xi menggunakan kesempatan itu untuk mengumumkan bahwa perusahaan China telah sepakat untuk membeli 300 jet dari perusahaan pembuat pesawat terbang Amerika tersebut. Pesawat jet jenis 737 seharga sekitar $38 miliar tersebut memiliki 250 single-aisle dan 50 widebody. Kesepakatan tersebut juga mengundang perusahaan penerbangan raksasa Amerika tersebut untuk membuka sebuah pabrik di China.
Serangan Cyber
Para pemimpin bisnis AS mencari jaminan pribadi dari Xi bahwa perusahaan mereka akan diperlakukan dengan adil saat melakukan bisnis di negara itu, dan bahwa Beijing akan kembali menyelidiki dugaan masalah cyber theft atau pencurian cyber berskala besar terkait rahasia komersial yang telah membuat perusahaan-perusahaan Amerika harus mengeluarkan biaya miliaran dolar dalam beberapa tahun terakhir .
Dalam pidato kebijakan utamanya, Selasa, Xi mengatakan China terbuka untuk lebih bekerjasama dengan AS dalam upaya mencegah serangan cyber. Dia juga mengulangi pernyataan yang biasa dinyatakan oleh pemerintahnya bahwa China adalah korban, dan tidak pernah menjadi pelaku, atas serangan-serangan (cyber) tersebut.
Presiden Obama, yang mengatakan bahwa dia tengah mempertimbangkan sanksi AS atas China sebagai respon terhadap serangan tersebut, telah berjanji untuk menempatkan kejahatan cyber ini sebagai agenda utama saat bertemu dengan pemimpin China ini.
Kedua pemimpin negara akan bertemu Kamis sore (24/9) untuk jamuan makan malam secara tertutup, sebelum upacara penyambutan (tamu negara) di hadapan publik di Gedung Putih, Jumat (25/9). Kunjungan itu akan berakhir Jumat dengan jamuan makan malam mewah yang merupakan jamuan kehormatan kenegaraan di Gedung Putih, suatu kehormatan yang biasanya diperuntukkan untuk sekutu dan mitra Amerika Serikat. [eis/dw]