Pejabat kampanye Obama mengatakan presiden dan ibu negara Michelle Obama secara resmi akan memulai kampanye pemilu tanggal 5 Mei dengan penampilan di Ohio dan Virginia.
Obama pada dasarnya telah berkampanye selama berbulan-bulan. Ia telah melakukan banyak lawatan untuk memajukan kebijakannya, digabung dengan berbagai pidato yang telah menjaring puluhan juta dolar untuk kampanyenya untuk bisa terpilih lagi.
Ohio, yang ia menangkan dalam pemilu presiden 2008 melawan calon Republik John McCain, dan Virginia, yang juga dimenangkan oleh Demokrat tahun itu, adalah fokus utama tim pemilihan kembali Obama.
Gedung Putih menampik berbagai kecaman di media dan dari pihak Republik, bahwa lawatan yang menggabungkan penggalangan dana dengan promosi kebijakan pada hakikatnya telah memungkinkan Obama berkampanye dengan biaya pembayar pajak.
Juru bicara Gedung Putih, Jay Carney, menyebut tuduhan-tuduhan itu sebagai upaya untuk mempolitisir isu lawatan presiden, dengan mengatakan Obama mengikuti aturan yang sama seperti presiden-presiden sebelumnya.
"Argumen tentang hal ini berasal dari orang-orang yang tahu bahwa kami dengan seksama mengikuti semua aturan dalam hal penggambaran antara perjalanan kampanye dan perjalanan dinas, sama seperti yang dilakukan oleh pendahulu kami," ujar Carney.
Obama selama dua hari minggu ini mempromosikan usulannya untuk menurunkan biaya pinjaman bagi mahasiswa dengan kunjungan ke North Carolina, Colorado dan Iowa, tetapi juga menyertakan acara penggalangan dana.
Di Capitol Hill, ketua DPR dari Partai Republik John Boehner menyebut perjalanan presiden itu "pertunjukan politik." "Dan, terus terang tidak layak dilakukan,” tambahnya.
Perang politik antara Obama dan Romney telah meningkat. Obama mengatakan Romney dan usulan Partai Republik yang didukungnya akan memundurkan pemulihan ekonomi dan melemahkan kelas menengah.
Romney mencap kebijakan-kebijakan Obama dalam segala hal, sebagai sebuah kegagalan, mulai dari penciptaan lapangan kerja sampai kebijakan energi. Kedua tokoh itu saling mengecam dalam pernyataan baru-baru ini di lokasi terpisah.
Obama mengatakan, "Saya tidak lahir dari keluarga kaya. Michelle juga tidak. Tetapi seseorang memberi kami kesempatan.”
Romney menanggapi pernyataan itu dengan mengatakan, "Saya tahu presiden suka menyerang sesama warga Amerika. Ia selalu mencari kambing hitam, khususnya mereka yang telah sukses seperti ayah saya, dan saya tidak akan menanggapinya.”
Sementara itu, Gedung Putih menggunakan Wakil Presiden Joe Biden untuk menghantam Romney dalam isu kebijakan luar negeri.
Berbicara di kota New York, Biden melukiskan kritik Romney terhadap Obama mengenai hubungan dengan Rusia dan cara presiden Obama menangani isu nuklir Iran sebagai bodoh dan salah informasi.
"Jika apa yang dimaksudkan oleh Gubernur Romney dengan kebijakan yang sangat berbeda terhadap Iran, ia seharusnya memberitahu rakyat Amerika," kata Biden. "Dia seharusnya mengatakan demikian. Jika tidak, sikap keras Gubernur Romney tentang aksi militer hanya pembicaraan belaka, dan saya menambahkan, itu adalah pembicaraan yang kontraproduktif.”
Seorang pejabat kampanye Romney pada hari Kamis mengatakan kebijakan luar negeri Obama akan menjadi salah satu isu utama dalam kampanye Romney.
Presiden Obama telah berbesar hati dengan angka-angka jajak pendapat terbaru, termasuk di negara-negara bagian yang menjadi medan tempur, meskipun para analis politik umumnya mengatakan pemilu November nanti kemungkinan besar akan sangat ketat.
Para pejabat Partai Demokrat mengatakan Obama akan menggunakan penampilannya untuk lebih menjelaskan prestasinya dalam pemulihan ekonomi dan membandingkannya dengan proposal Romney.
Seperti dalam setiap kontes nasional, kedua kandidat berisiko akan dilihat menjadi sangat negatif atau terlalu pribadi selagi mereka berkampanye dalam beberapa bulan mendatang.
Obama pada dasarnya telah berkampanye selama berbulan-bulan. Ia telah melakukan banyak lawatan untuk memajukan kebijakannya, digabung dengan berbagai pidato yang telah menjaring puluhan juta dolar untuk kampanyenya untuk bisa terpilih lagi.
Ohio, yang ia menangkan dalam pemilu presiden 2008 melawan calon Republik John McCain, dan Virginia, yang juga dimenangkan oleh Demokrat tahun itu, adalah fokus utama tim pemilihan kembali Obama.
Gedung Putih menampik berbagai kecaman di media dan dari pihak Republik, bahwa lawatan yang menggabungkan penggalangan dana dengan promosi kebijakan pada hakikatnya telah memungkinkan Obama berkampanye dengan biaya pembayar pajak.
Juru bicara Gedung Putih, Jay Carney, menyebut tuduhan-tuduhan itu sebagai upaya untuk mempolitisir isu lawatan presiden, dengan mengatakan Obama mengikuti aturan yang sama seperti presiden-presiden sebelumnya.
"Argumen tentang hal ini berasal dari orang-orang yang tahu bahwa kami dengan seksama mengikuti semua aturan dalam hal penggambaran antara perjalanan kampanye dan perjalanan dinas, sama seperti yang dilakukan oleh pendahulu kami," ujar Carney.
Obama selama dua hari minggu ini mempromosikan usulannya untuk menurunkan biaya pinjaman bagi mahasiswa dengan kunjungan ke North Carolina, Colorado dan Iowa, tetapi juga menyertakan acara penggalangan dana.
Di Capitol Hill, ketua DPR dari Partai Republik John Boehner menyebut perjalanan presiden itu "pertunjukan politik." "Dan, terus terang tidak layak dilakukan,” tambahnya.
Perang politik antara Obama dan Romney telah meningkat. Obama mengatakan Romney dan usulan Partai Republik yang didukungnya akan memundurkan pemulihan ekonomi dan melemahkan kelas menengah.
Romney mencap kebijakan-kebijakan Obama dalam segala hal, sebagai sebuah kegagalan, mulai dari penciptaan lapangan kerja sampai kebijakan energi. Kedua tokoh itu saling mengecam dalam pernyataan baru-baru ini di lokasi terpisah.
Obama mengatakan, "Saya tidak lahir dari keluarga kaya. Michelle juga tidak. Tetapi seseorang memberi kami kesempatan.”
Romney menanggapi pernyataan itu dengan mengatakan, "Saya tahu presiden suka menyerang sesama warga Amerika. Ia selalu mencari kambing hitam, khususnya mereka yang telah sukses seperti ayah saya, dan saya tidak akan menanggapinya.”
Sementara itu, Gedung Putih menggunakan Wakil Presiden Joe Biden untuk menghantam Romney dalam isu kebijakan luar negeri.
Berbicara di kota New York, Biden melukiskan kritik Romney terhadap Obama mengenai hubungan dengan Rusia dan cara presiden Obama menangani isu nuklir Iran sebagai bodoh dan salah informasi.
"Jika apa yang dimaksudkan oleh Gubernur Romney dengan kebijakan yang sangat berbeda terhadap Iran, ia seharusnya memberitahu rakyat Amerika," kata Biden. "Dia seharusnya mengatakan demikian. Jika tidak, sikap keras Gubernur Romney tentang aksi militer hanya pembicaraan belaka, dan saya menambahkan, itu adalah pembicaraan yang kontraproduktif.”
Seorang pejabat kampanye Romney pada hari Kamis mengatakan kebijakan luar negeri Obama akan menjadi salah satu isu utama dalam kampanye Romney.
Presiden Obama telah berbesar hati dengan angka-angka jajak pendapat terbaru, termasuk di negara-negara bagian yang menjadi medan tempur, meskipun para analis politik umumnya mengatakan pemilu November nanti kemungkinan besar akan sangat ketat.
Para pejabat Partai Demokrat mengatakan Obama akan menggunakan penampilannya untuk lebih menjelaskan prestasinya dalam pemulihan ekonomi dan membandingkannya dengan proposal Romney.
Seperti dalam setiap kontes nasional, kedua kandidat berisiko akan dilihat menjadi sangat negatif atau terlalu pribadi selagi mereka berkampanye dalam beberapa bulan mendatang.