Para periset dari fakultas Kedokteran Yale School of Medicine telah menemukan sebuah obat yang mereka katakan bisa mengatasi berkurangnya ingatan kognitif yang dijumpai dalam penyakit Alzheimer.
Masalah-masalah dalam ingatan jangka pendek menjadi pertanda Alzheimer, bentuk dimensia yang dialami puluhan ribu orang di seluruh dunia. Penyakit otak itu biasanya melanda orang tua pada usia 70, 80 dan 90’an. Penyebabnya masih belum diketahui.
Senyawa yang bisa membantu mengembalikan kerusakan kognitif itu disebut TC-2153. Senyawa itu menghambat dampak negatif protein yang disebut STEP (Striatal-Enriched tyrosine Phosphatase).
Tingkat STEP yang tinggi mengganggu protein yang penting untuk belajar dan mengingat. STEP juga memperlemah persimpangan synaptic, jarak menit yang dilewati syaraf. Menurut para ilmuwan TC-2153, menghalangi STEP dan memperkuat hubungan syaraf.
Para periset Yale yang menulis dalam jurnal terbuka PLOS Biology, mengatakan dosis tunggal bahan TC memperbaiki fungsi-fungsi kognitif pada tikus. Mereka mengatakan tikus yang menderita Alzheimer hasilnya baik dalam uji kognitif seperti tikus yang tidak mempunyai masalah ingatan.
Para periset itu mengatakan menghabiskan waktu lima tahun untuk mengenali senyawa STEP diantara ribuan molekul kecil. Rencana mereka berikutnya adalah menguji zat TC pada binatang lain yang lebih besar yang mengalami pengurangan kognitif.