Kepala badan bantuan kemanusiaan PBB menyatakan ia memperkirakan pembicaraan perdamaian yang melibatkan pihak-pihak yang berperang di Yaman bukanlah proses yang mudah atau cepat. Yaman kini menghadapi krisis kemanusiaan terbesar di dunia.
Mark Lowcock, kepala Kantor Koordinasi Urusan Kemanusiaan PBB (OCHA), mengemukakan pernyataan itu kepada Associated Press setelah membeberkan kebutuhan bantuan kemanusiaan organisasi itu pada tahun 2019.
Lowcock, Senin (3/12) mengacu pada pembicaraan perdamaian yang dimediasi PBB di Swedia yang dimulai pekan ini, dengan mengatakan adalah kewajiban pemerintah Yaman dan pemberontak yang didukung Iran untuk “bersikap serius dan bertindak dengan cara yang bertanggung jawab.”
OCHA menyatakan 21,9 miliar dolar diperlukan tahun depan untuk bantuan makanan, tempat tinggal, layanan kesehatan, pendidikan, perlindungan dan bantuan lainnya. OCHA memperkirakan hampir 132 juta orang di 42 negara akan membutuhkan bantuan tersebut.
Menurut OCHA, Yaman “semakin dekat pada ambang bencana kelaparan dibandingkan dengan sebelumnya.” [uh]