Seorang pejabat senior militer Nigeria mengatakan hari Senin (9/3), serangan bersama oleh negara-negara tetangga Chad dan Niger menargeti militan Boko Haram di Nigeria timur laut "sejalan dengan pengertian bahwa jangan ada tempat berlindung bagi teroris."
Pasukan Chad dan Niger melancarkan ofensif Minggu pagi di negara bagian Borno, Nigeria, di mana Boko Haram merebut wilayah yang luas, meskipun pemerintah menyatakan keadaan darurat untuk memerangi militan itu.
Serbuan baru tersebut dilancarkan sehari setelah pemimpin Boko Haram, Abubakar Shekau, menyatakan kesetiaan kepada Negara Islam (ISIS), kelompok lain yang menjalankan penafsiran ketat kitab suci Al- Qur’an.
Mayor Jenderal Chris Olukolade mengatakan, perkembangan tersebut tidak akan mempengaruhi upaya militer Nigeria melawan Boko Haram.
Pihak militer sedang berusaha mengamankan daerah-daerah yang dikuasai Boko Haram untuk memungkinkan pemerintah menyelenggarakan pemilu presiden dan parlemen, yang sedianya dijadwalkan bulan lalu, tetapi ditunda hingga 28 Maret.
Pemberontak Boko Haram dituduh telah membunuh ribuan penduduk di Nigeria sejak melancarkan pemberontakan mereka tahun 2009.