Komisaris Tinggi PBB untuk Hak Asasi Manusia Michelle Bachelet menyerukan pembentukan mekanisme independen dengan mandat internasional di Suriah untuk mengklarifikasi nasib dan keberadaan orang hilang, mengidentifikasi jenazah, dan memberikan dukungan kepada keluarga mereka.
Dalam pesan video yang dirilis hari ini (11/3), Bachelet mengatakan dalam dekade terakhir telah terjadi "pengabaian besar-besaran dan terang-terangan terhadap perlindungan warga sipil oleh semua pihak," dengan "pelanggaran dan pelanggaran yang tak terhitung jumlahnya - banyak di antaranya merupakan kejahatan perang dan kejahatan terhadap kemanusiaan".
Komisioner Tinggi mengatakan salah satu pelanggaran yang paling diabaikan adalah nasib mereka yang hilang. Ia menekankan, “Penghilangan paksa adalah kejahatan berkelanjutan yang memiliki dampak mengerikan, tidak hanya pada mereka yang hilang- jika mereka masih hidup tetapi juga pada keluarga mereka.
Penghilangan paksa adalah bentuk penderitaan abadi, yang tidak bisa dipahami oleh siapa pun yang belum pernah mengalaminya. Suatu bentuk penyiksaan mental yang mempengaruhi puluhan ribu korban dan anggota keluarga di Suriah.
Bachelet mengatakan, pembentukan mekanisme independen harus dimulai sekarang dan tidak bisa dilakukan di akhir konflik. Ia mengatakan badan serupa diciptakan untuk Siprus, Bosnia, Lebanon, menambahkan bahwa jumlah orang hilang di Suriah “mengerdilkan semua situasi yang sangat tragis itu.
"Komisaris Tinggi menekankan bahwa jika seseorang telah meninggal, maka tubuh atau jenazahnya harus dikembalikan kepada keluarganya," sesuai dengan hukum internasional dan dengan penghormatan sepenuhnya kepada orang yang meninggal dan orang yang mereka cintai. "
Ia mengatakan, "Kita berhutang kepada para korban untuk memastikan dekade berikutnya menjadi semacam pertanggung jawaban dan pemulihan, dengan hak dan kebutuhan korban ditangani, sehingga mereka bisa membangun kembali kehidupan mereka." [my/jm]