Pemilu merupakan kesempatan pertama bagi penduduk pulau itu guna mengirim pesan tentang keputusan Gubernur Hirokazu Nakaima mengizinkan pekerjaan menutup tempat pembuangan akhir di kota Nago sebagai persiapan relokasi Korps Marinir Amerika Futenma Air Station dari kota Ginowan.
Gubernur Nakaima bersaing dengan dua lawan yang menginginkan relokasi dibatalkan dan lawan ketiga yang menginginkan keputusan itu ditetapkan melalui referendum.
Pemerintah Jepang bertekad mendorong maju rencana relokasi terlepas dari hasil pemilihan gubernur itu.
Penduduk Okinawa selama puluhan tahun ini mengeluhkan polusi suara setiap hari di Futenma dan bahaya kecelakaan pesawat di wilayah yang padat penduduk tersebut.
