Tautan-tautan Akses

Operasi Perburuan Teroris Hampir Berakhir, Anggota TNI Mulai Ditarik dari Poso


Pasukan TNI dalam latihan Pasukan Pemukul Reaksi Cepat (PPRC) di Poso, 31 Maret lalu (foto: VOA/Yoanes).
Pasukan TNI dalam latihan Pasukan Pemukul Reaksi Cepat (PPRC) di Poso, 31 Maret lalu (foto: VOA/Yoanes).

Dua hari menjelang berakhirnya operasi Camar Maleo 4 di Poso, Sulawesi Tengah, mulai hari Kamis (7/1) 700 personel TNI dan 300 personel Brimob mulai ditarik turun dari hutan pegunungan di di empat wilayah kecamatan yang selama ini menjadi lokasi perburuan kelompok teroris Santoso.

Sekitar 700 personel TNI yang merupakan bagian dari 1.700 personel gabungan TNI Polri yang dilibatkan dalam operasi Camar Maleo 4 mulai ditarik mundur dari hutan pegunungan di Poso, Sulawesi Tengah, yang selama ini menjadi lokasi operasi pencarian dan pengejaran kelompok teroris Santoso. Operasi Camar Maleo 4 dimulai 28 Oktober 2015 lalu. Operasi ini merupakan kelanjutan dari tiga operasi besar sebelumnya, yang digelar TNI dan Polri guna menangkap seluruh anggota kelompok teroris Santoso.

Kapolres Poso AKBP Ronny Suseno mengatakan penarikan mundur 700 personel TNI itu karena Operasi Camar Maleo IV akan berakhir secara resmi pada 9 Januari 2016. Selanjutnya pasukan ini akan diberangkatkan menuju Korem 132 Tadulako di Palu, sebelum di kirim kembali ke kesatuan batalyon masing masing di Sulawesi Tengah, Sulawesi Selatan dan Sulawesi Utara.

"Untuk TNI sekarang ini untuk keseluruhan yang terlibat itu ditarik karena selesai operasi. Jumlahnya yang kemarin itu sekitar 700 personel TNI," kata Ronny Suseno.

Selain 700 personel TNI, operasi ini juga melibatkan 300 personel Brimob yang merupakan BKO dari Mabes Polri dan juga telah meninggalkan hutan pegunungan di wilayah Poso Pesisir, Poso Pesisir Utara, Poso Pesisir Selatan, Napu di kecamatan Lore Timur dan Sausu di kabupaten Parigi Moutong. Ke-300 personil Brimob itu akan diberangkatkan menuju Polda Sulawesi Tengah di Palu setelah upacara serah pasukan pada Jumat pagi (8/1).

AKBP Ronny Suseno mengatakan pihaknya masih menyiagakan 700 personel Brimob di sejumlah pos pengamanan guna mengisolir pergerakan kelompok teroris Santoso sehingga tidak memasuki wilayah perkebunan dan permukiman masyarakat yang berbatasan langsung dengan hutan.

"Informasi mereka masih ada di atas, yang jelas kita tetap mengisolir mereka dengan masyarakat, sehingga masyarakat ini kita berupaya memberikan kebebasan untuk mencari nafkah karena kan di sini banyak yang berkebun, jadi itu salah satu sasaran keberhasilan kita dalam kegiatan itu," kata Ronny.

Meskipun belum berhasil menangkap 38 anggota kelompok teroris Santoso yang menjadi target utama dalam operasi Camar Maleo 4, operasi itu tetap dinilai berhasil menekan pergerakan kelompok itu sehingga tidak mengganggu keamanan di Poso. Operasi ini dinilai telah ikut mensukseskan berbagai kegiatan penting, seperti pilkada serentak serta perayaan Natal dan Tahun Baru di Poso, Sulawesi Tengah. [yl/em]

Recommended

XS
SM
MD
LG