Operator pembangkit listrik tenaga nuklir (PLTN) milik pemerintah Ukraina hari Rabu (10/5) memperingatkan bahwa Rusia berencana mengevakuasi lebih dari 3.000 karyawan dari kota yang melayani PLTN Zaporizhzhia.
Energoatom menulis di aplikasi pesan Telegram bahwa “sekarang ada kekurangan personel ahli yang sangat besar” di fasilitas yang merupakan PLTN terbesar di Eropa itu.
Rusia telah menduduki fasilitas itu sejak tahap awal invasi besar-besaran terhadap Ukraina.
Energoatom mengatakan evakuasi baru personel Ukraina yang tinggal di kota Enerhodar “akan memperburuk isu yang sekarang ini sangat mendesak untuk memiliki staf yang cukup guna memastikan keamanan operasi” PLTN Zaporizhzhia.
Perusahaan itu mengatakan akan melakukan yang terbaik untuk memastikan pengoperasian PLTN secara aman dengan mengumpulkan staf yang berada di daerah-daerah di bawah kendali Ukraina dan spesialis dari PLTN lainnya di Ukraina.
Badan pengawasan nuklir PBB telah berulang kali menyoroti masalah keselamatan dan keamanan terkait Zaporizhzhia, baik dalam hal pertempuran di sekitarnya maupun situasi kepegawaian di fasilitas itu.
Dirjen Badan Energi Atom Internasional Rafael Grossi hari Minggu mengatakan bahwa situasi di sekitar fasilitas itu “menjadi semakin tidak menentu dan berpotensi membahayakan.”
“Kita harus bertindak sekarang untuk mencegah ancaman kecelakaan nuklir serius dan konsekuensi terkait terhadap populasi dan lingkungan,” kata Grossi dalam sebuah pernyataan. “Fasilitas nuklir penting ini harus dilindungi.” [uh/lt]
Forum