Berbagai kelompok oposisi Mesir mengatakan pertemuan pertama dengan pemerintah gagal memuaskan permintaan utama mereka untuk segera diakhirinya pemerintahan Presiden Hosni Mubarak.
Kelompok Ikhwanul Muslimin dan sejumlah kelompok oposisi lainnya mengatakan konsesi yang ditawarkan Wakil Presiden Omar Suleiman dalam pertemuan hari Minggu tidaklah cukup, tetapi cukup sebagai langkah pertama dialog. Tidak jelas kapan perwakilan kedua pihak akan bertemu lagi.
Pemerintah Mesir mengatakan Suleiman setuju membentuk komite beranggotakan para tokoh kehakiman dan politik untuk mengkaji berbagai reformasi konstitusi. Langkah memungkinkan lebih banyak orang bisa mencalonkan diri menjadi presiden. Komite ini diharapkan selesai dengan kajian mereka pada minggu pertama Maret.
Pemerintah Mesir setuju melakukan pembicaraan sebagai tanggapan atas demonstrasi di seluruh Mesir, yang pecah mulai akhir bulan lalu menentang pemerintahan otoriter Mubarak yang telah berkuasa selama 30 tahun. Ribuan aktivis anti-pemerintah pada hari Senin melakukan protes hari ke-14 di Tahrir Square di Kairo tengah untuk mendesak turunnya Mubarak, dan mereka menolak permintaan pemerintah dan militer untuk mengakhiri demonstrasi.
Sementara itu, Presiden Amerika Barack Obama mengatakan Mesir membuat kemajuan dalam perundingan antara pemerintah dan para pemimpin oposisi.
Obama membuat pernyataan itu Senin di Washington, sehari setelah Wakil Presiden Mesir bertemu dengan sejumlah kelompok oposisi dalam rangka meredam demontrasi anti pemerintah yang sudah berlangsung 14 hari.
Minggu, Obama mengatakan ia berpendapat Mesir tidak akan kembali seperti semula, sebelum protes pro-demokrasi dimulai dan menyebar ke seluruh negara akhir bulan lalu.
Dalam wawancara dengan jaringan televisi Amerika, Fox News, Obama mengatakan, ia yakin bahwa sebuah transisi politik yang tertib di Mesir akan menghasilkan sebuah pemerintah yang mewakili aspirasi rakyat Mesir serta bisa menjadi mitra dari Amerika.
Pemrotes Mesir menuntut pengakhiran segera dari kekuasaan Presiden Hosni Mobarak yang berlangsung hampir 30 tahun itu. Mubarak mengatakan ia akan tetap menjabat tetapi tidak akan mencalonkan diri untuk masa jabatan ke enam dalam pemilihan September mendatang.