Sebelumnya mereka mempertimbangkan untuk memboikot pertemuan tersebut karena menilai tidak ada tindakan dari negara-negara lain untuk mengakhiri kekerasan di negara mereka.
Dalam pernyataan pada halaman Facebooknya Senin malam (25/2), ketua Koalisi Nasional Suriah, Ahmed al-Khatib, mengatakan setelah mempertimbangkan lebih lanjut, rekan-rekannya para tokoh oposisi telah memutuskan untuk menghadiri konferensi Sahabat Suriah yang ditetapkan hari Kamis mendatang.
Menteri luar negara Suriah Walid al-Moallem, yang hari Senin berada di Moskow untuk berunding dengan Menlu Russia, Sergei Lavrov mengatakan pemerintah Suriah terbuka untuk berdialog dengan mereka yang ingin melakukannya.
Pimpinan Pusat Riset yang berbasis di Damaskus, Khaled Almataru mengatakan kunjungan al-Moallem ke Moskow adalah untuk menjalin kerja sama dengan Russia guna mengakhiri kekerasan secepat mungkin.
“Saya rasa kunjungan al-Moallem bisa membujuk pihak-pihak yang berkepentingan untuk mencari cara menyelesaikan krisis itu, bukan hanya untuk proses perdamaian Suriah tapi juga mendukung Suriah terlibat dalam seluruh proses itu,” kata Khaled.
Aksi-aksi diplomatik ditengah-tengah pertempuran terus berlanjut di Suriah khususnya di dalam dan di sekitar kota Aleppo. Video-video amatir ingin menunjukkan para pejuang menembak jatuh helikopter pemerintah dekat pangkalan udara Mannagh, dekat perbatasan Turki.
Human Rights Watch yang berbasis di Amerika menuduh pemerintah meluncurkan empat serangan misil “melanggar hukum” di Aleppo minggu lalu yang menewaskan lebih dari 140 orang. Kelompok itu mengatakan telah mengunjungi lokasi-lokasi itu, tiga diantaranya di daerah yang dikuasai oposisi dan tidak menemukan tanda sasaran militer di kawasan itu.
Pengumuman itu dikeluarkan setelah Menteri Luar Negeri Amerika John Kerry menyerukan sebelumnya pada hari itu agar oposisi menghadiri pembicaraan itu.
Berbicara di London setelah pertemuan dengan Perdana Menteri Inggris David Cameron dan Menteri Luar Negeri William Hague, Kerry mengatakan kekerasan yang terus melanda Suriah adalah bukti lebih jauh bahwa Presiden Bashar al-Assad perlu mengundurkan diri. Ia juga mengutuk sekeras-kerasnya pembunuhan brutal di negara tersebut.
"Saatnya sudah tiba bagi kita untuk mempertimbangkan, apa lagi yang bisa dilakukan. Kami memahami rakyat Suriah ingin melihat hasil dari konferensi ini. Saya sampaikan pada Mouaz al-Khatib “demikian juga kami”. Dan cara yang terbaik untuk mencapainya adalah dengan bergabung bersama kami, ikut dalam diskusi ini, memberitahu kami dan bekerjasama, seperti yang kita lakukan sekarang dengan sahabat-sahabat lainnya yang akan bergabung dengan kita di Roma,” kata Kerry.
Berbicara dari samping Kerry, Hague menyerukan peningkatan dukungan pada oposisi Suriah. Hague mengatakan bahwa dalam pekan-pekan mendatang Inggris akan memperkenalkan paket bantuan baru bagi oposisi Koalisi Nasional Suriah.
Dalam pernyataan pada halaman Facebooknya Senin malam (25/2), ketua Koalisi Nasional Suriah, Ahmed al-Khatib, mengatakan setelah mempertimbangkan lebih lanjut, rekan-rekannya para tokoh oposisi telah memutuskan untuk menghadiri konferensi Sahabat Suriah yang ditetapkan hari Kamis mendatang.
Menteri luar negara Suriah Walid al-Moallem, yang hari Senin berada di Moskow untuk berunding dengan Menlu Russia, Sergei Lavrov mengatakan pemerintah Suriah terbuka untuk berdialog dengan mereka yang ingin melakukannya.
Pimpinan Pusat Riset yang berbasis di Damaskus, Khaled Almataru mengatakan kunjungan al-Moallem ke Moskow adalah untuk menjalin kerja sama dengan Russia guna mengakhiri kekerasan secepat mungkin.
“Saya rasa kunjungan al-Moallem bisa membujuk pihak-pihak yang berkepentingan untuk mencari cara menyelesaikan krisis itu, bukan hanya untuk proses perdamaian Suriah tapi juga mendukung Suriah terlibat dalam seluruh proses itu,” kata Khaled.
Aksi-aksi diplomatik ditengah-tengah pertempuran terus berlanjut di Suriah khususnya di dalam dan di sekitar kota Aleppo. Video-video amatir ingin menunjukkan para pejuang menembak jatuh helikopter pemerintah dekat pangkalan udara Mannagh, dekat perbatasan Turki.
Human Rights Watch yang berbasis di Amerika menuduh pemerintah meluncurkan empat serangan misil “melanggar hukum” di Aleppo minggu lalu yang menewaskan lebih dari 140 orang. Kelompok itu mengatakan telah mengunjungi lokasi-lokasi itu, tiga diantaranya di daerah yang dikuasai oposisi dan tidak menemukan tanda sasaran militer di kawasan itu.
Pengumuman itu dikeluarkan setelah Menteri Luar Negeri Amerika John Kerry menyerukan sebelumnya pada hari itu agar oposisi menghadiri pembicaraan itu.
Berbicara di London setelah pertemuan dengan Perdana Menteri Inggris David Cameron dan Menteri Luar Negeri William Hague, Kerry mengatakan kekerasan yang terus melanda Suriah adalah bukti lebih jauh bahwa Presiden Bashar al-Assad perlu mengundurkan diri. Ia juga mengutuk sekeras-kerasnya pembunuhan brutal di negara tersebut.
"Saatnya sudah tiba bagi kita untuk mempertimbangkan, apa lagi yang bisa dilakukan. Kami memahami rakyat Suriah ingin melihat hasil dari konferensi ini. Saya sampaikan pada Mouaz al-Khatib “demikian juga kami”. Dan cara yang terbaik untuk mencapainya adalah dengan bergabung bersama kami, ikut dalam diskusi ini, memberitahu kami dan bekerjasama, seperti yang kita lakukan sekarang dengan sahabat-sahabat lainnya yang akan bergabung dengan kita di Roma,” kata Kerry.
Berbicara dari samping Kerry, Hague menyerukan peningkatan dukungan pada oposisi Suriah. Hague mengatakan bahwa dalam pekan-pekan mendatang Inggris akan memperkenalkan paket bantuan baru bagi oposisi Koalisi Nasional Suriah.