Tanda pertama oposisi terorganisir terhadap kudeta militer Thailand telah muncul, dengan seorang mantan menteri pemerintah bertekad akan bekerja dengan sesama disiden untuk memulihkan "prinsip-prinsip demokrasi."
Pembentukan Organisasi Pembebasan Warga Thailand untuk Hak Asasi Manusia dan Demokrasi diumumkan hari Selasa dalam sebuah surat terbuka oleh Charupong Reuangsuwan.
Charupong Reuangsuwan adalah ketua partai Pheu Thai Perdana Menteri Yingluck Shinawatra, yang digulingkan oleh putusan Mahkamah Konstitusi sebelum kudeta oleh militer pada bulan Mei.
Dia mengatakan kampanye baru itu akan membantu mengatur perlawanan, baik di dalam maupun di luar negeri, terhadap militer, yang menurutnya tidak demokratis dan mencoba untuk melestarikan perannya dalam politik.
Penjabat menteri luar negeri, Sihasak Phuangketkeow, menolak pengumuman tersebut, dengan mengatakan "hanya ada satu pemerintah yang sah" di Thailand.
Tidak jelas di mana organisasi itu akan berbasis atau bagaimana mereka akan menentang rezim militer itu, yang telah menindak keras setiap tanda protes terhadap pengambil-alihan pemerintahan itu.
Pembentukan Organisasi Pembebasan Warga Thailand untuk Hak Asasi Manusia dan Demokrasi diumumkan hari Selasa dalam sebuah surat terbuka oleh Charupong Reuangsuwan.
Charupong Reuangsuwan adalah ketua partai Pheu Thai Perdana Menteri Yingluck Shinawatra, yang digulingkan oleh putusan Mahkamah Konstitusi sebelum kudeta oleh militer pada bulan Mei.
Dia mengatakan kampanye baru itu akan membantu mengatur perlawanan, baik di dalam maupun di luar negeri, terhadap militer, yang menurutnya tidak demokratis dan mencoba untuk melestarikan perannya dalam politik.
Penjabat menteri luar negeri, Sihasak Phuangketkeow, menolak pengumuman tersebut, dengan mengatakan "hanya ada satu pemerintah yang sah" di Thailand.
Tidak jelas di mana organisasi itu akan berbasis atau bagaimana mereka akan menentang rezim militer itu, yang telah menindak keras setiap tanda protes terhadap pengambil-alihan pemerintahan itu.