OSLO, NORWEGIA —
Organisasi Pelarangan Senjata Kimia (OPCW), yang mengawasi penghancuran senjata kimia di Suriah, memenangkan Hadiah Nobel untuk Perdamaian Jumat (11/10), menurut pernyataan Komite Nobel Norwegia.
OPCW memenangkan Nobel tahun ini "untuk upaya ekstensif" menghancurkan senjata-senjata kimia, menurut Komite tersebut.
"Konvensi-konvensi dan upaya OPCW telah mendefinisikan penggunaan senjata-senjata kimia sebagai tabu di bawah undang-undang internasional," ujar Komite tersebut.
"Peristiwa-peristiwa baru-baru ini di Suriah, tempat senjata kimia telah kembali digunakan, telah menggarisbawahi pentingnya peningkatan upaya penghapusan senjata tersebut."
Para ahli dari lembaga pengawas senjata-senjata kimia global yang berbasis di Den Haag, didukung oleh Perserikatan Bangsa-Bangsa, sedang bekerja memusnahkan persediaan senjata-senjata kimia masif di Suriah, menyusul serangan gas sarin di pinggiran kota Damaskus yang menewaskan lebih dari 1.400 orang pada Agustus.
Hadiah senilai US$1,25 juta akan diberikan di Oslo pada 10 Desember, para peringatan kematian industrialis Swedia Alfred Nobel, yang memprakarsai hadiah-hadiah itu lewat surat wasiatnya pada 1895.
Lembaga penyiaran publik Norwegia NRK, yang memiliki rekam jejak kuat untuk membocorkan nama-nama pemenang, melaporkan kemenangan OPCW lebih dari sejam sebelum pengumuman resmi. (AP/Reuters)
OPCW memenangkan Nobel tahun ini "untuk upaya ekstensif" menghancurkan senjata-senjata kimia, menurut Komite tersebut.
"Konvensi-konvensi dan upaya OPCW telah mendefinisikan penggunaan senjata-senjata kimia sebagai tabu di bawah undang-undang internasional," ujar Komite tersebut.
"Peristiwa-peristiwa baru-baru ini di Suriah, tempat senjata kimia telah kembali digunakan, telah menggarisbawahi pentingnya peningkatan upaya penghapusan senjata tersebut."
Para ahli dari lembaga pengawas senjata-senjata kimia global yang berbasis di Den Haag, didukung oleh Perserikatan Bangsa-Bangsa, sedang bekerja memusnahkan persediaan senjata-senjata kimia masif di Suriah, menyusul serangan gas sarin di pinggiran kota Damaskus yang menewaskan lebih dari 1.400 orang pada Agustus.
Hadiah senilai US$1,25 juta akan diberikan di Oslo pada 10 Desember, para peringatan kematian industrialis Swedia Alfred Nobel, yang memprakarsai hadiah-hadiah itu lewat surat wasiatnya pada 1895.
Lembaga penyiaran publik Norwegia NRK, yang memiliki rekam jejak kuat untuk membocorkan nama-nama pemenang, melaporkan kemenangan OPCW lebih dari sejam sebelum pengumuman resmi. (AP/Reuters)