China mengumumkan kebijakan keringanan pajak pada Senin (29/3) untuk mendorong pertumbuhan industri semikonduktornya menyusul sanksi AS untuk memutus akses raksasa teknologi Huawei dan beberapa perusahaan lain ke produsen cip prosesor Amerika.
Kementerian Keuangan China mengumumkan bahwa produsen cip dapat mengimpor mesin dan bahan baku bebas pajak hingga 2030. Mereka tidak menyebutkan berapa besar subsidi yang diberikan kepada produsen.
Associated Press melaporkan, Beijing sudah menghabiskan dana besar-besaran selama dua dekade terakhir untuk membangun industri cip China. Namun, produsen ponsel pintar dan teknologi lainnya masih bergantung pada Amerika Serikat, Eropa, dan Taiwan untuk komponen paling canggih.
Presiden Donald Trump saat itu memutuskan akses Huawei Technologies Ltd. ke produsen cip prosesor AS dan teknologi lainnya pada 2019 untuk melawan ambisi industri Beijing.
Tahun lalu, Trump memperketat pembatasan dengan melarang pemasok global menggunakan teknologi AS untuk membuat cip untuk Huawei. Kebijakan itu mengancam dapat melumpuhkan bisnis ponsel pintarnya, yang merupakan penjual global nomor satu pada awal 2020, tetapi telah keluar dari jajaran lima merek teratas.
Analis politik memperkirakan tidak akan banyak perubahan dalam posisi AS di bawah pemerintahan Presiden Joe Biden, yang menggantikan Presiden Donald Trump pada Januari 2020. Pendiri Huawei, Ren Zhengfei, mengatakan pada Februari bahwa "kemungkinannya sangat kecil" sanksi itu akan dicabut.
Cip prosesor dan semikonduktor lainnya adalah impor tunggal terbesar China, dengan total nilai lebih dari $300 miliar per tahun.
Pemerintah China mengatakan berdasarkan kebijakan terbaru, mesin dan bahan mentah "yang tidak dapat diproduksi atau yang kinerjanya tidak dapat memenuhi permintaan" akan dibebaskan dari pajak impor. [ah/au/ft]