Meskipun gladi resik diadakan pada menit terakhir di panggung terbuka, cerita The Bricklayer yang berbobot ditampilkan, demikian juga kepiluan yang menjadi inti cerita.
Opera ini mengisahkan penderitaan sebuah keluarga yang anak laki-lakinya dibunuh di Iran dan ayahnya disiksa dengan kejam sampai menjadi gila. Peran itu dinyanyikan oleh seorang veteran opera Houston, John Colbet.
Penulisnya, Farnoosh Moshiri yang meninggalkan Iran tahun 1983 dan menetap di Houston, Texas, mengatakan, cerita itu sangat lazim bagi banyak orang Iran yang melarikan diri dari penindasan dan harus memulai kehidupan baru di negara asing.
“Hanya ketabahan dan harapan yang dapat menguatkan orang dalam menjalani penderitaan hidup, juga kekompakan antar anggota keluarga. Banyak keluarga mengalami trauma demikian,” papar Moshiri.
Tetapi, ia mengatakan, orang-orang di pengasingan dari negara-negara lain juga bisa meresapi kisah yang dialami keluarga ini.
"Tidak hanya bagi orang Iran di pengasingan, tetapi juga bagi orang di pengasingan akibat rejim diktator lain yang memaksa mereka meninggalkan negara mereka untuk selamanya. Itu adalah kisah yang dialami oleh banyak orang di seluruh dunia, ” tambahnya.
Penggubah lagu Gregory Spears bekerja dengan Moshiri untuk menulis musik opera The Bricklayer itu.
Moshiri mengatakan, "Menurut saya, karya Greg luar biasa dalam menggunakan kata-kata dan bahasa saya untuk dituangkan ke dalam opera.”
Greg Spears mengatakan, ketrampilan mitra penulisnya itu membuat ia mampu menciptakan lirik-lirik yang menarik.
“Farnoosh punya cerita-cerita berbobot, gaya tulisannya tidak saja sangat jelas, langsung, tetapi juga puitis,” ujarnya.
Direktur Musik dan Seni Houston Grand Opera, Patrick Summers, mengatakan, karya ini mencerminkan keanekaragaman etnis dan budaya komunitas kota, serta memanfaatkan musik sebagai bahasa umum.
“Sebagai sebuah bengkel seni Amerika, kami ingin menceritakan kota kami sendiri. Di dalam opera, musik membuat cerita menjadi dramatis dan The Bricklayer sangat sukses dalam hal itu,” katanya.
Cerita ini adalah satu dari beberapa karya baru yang dikembangkan di Houston Grand Opera sebagai bagian dari program “Song of Houston, East Plus West” yang memperingati kota sebagai tempat bertemunya orang dari budaya Timur dan Barat.
Opera ini mengisahkan penderitaan sebuah keluarga yang anak laki-lakinya dibunuh di Iran dan ayahnya disiksa dengan kejam sampai menjadi gila. Peran itu dinyanyikan oleh seorang veteran opera Houston, John Colbet.
Penulisnya, Farnoosh Moshiri yang meninggalkan Iran tahun 1983 dan menetap di Houston, Texas, mengatakan, cerita itu sangat lazim bagi banyak orang Iran yang melarikan diri dari penindasan dan harus memulai kehidupan baru di negara asing.
“Hanya ketabahan dan harapan yang dapat menguatkan orang dalam menjalani penderitaan hidup, juga kekompakan antar anggota keluarga. Banyak keluarga mengalami trauma demikian,” papar Moshiri.
Tetapi, ia mengatakan, orang-orang di pengasingan dari negara-negara lain juga bisa meresapi kisah yang dialami keluarga ini.
"Tidak hanya bagi orang Iran di pengasingan, tetapi juga bagi orang di pengasingan akibat rejim diktator lain yang memaksa mereka meninggalkan negara mereka untuk selamanya. Itu adalah kisah yang dialami oleh banyak orang di seluruh dunia, ” tambahnya.
Penggubah lagu Gregory Spears bekerja dengan Moshiri untuk menulis musik opera The Bricklayer itu.
Moshiri mengatakan, "Menurut saya, karya Greg luar biasa dalam menggunakan kata-kata dan bahasa saya untuk dituangkan ke dalam opera.”
Greg Spears mengatakan, ketrampilan mitra penulisnya itu membuat ia mampu menciptakan lirik-lirik yang menarik.
“Farnoosh punya cerita-cerita berbobot, gaya tulisannya tidak saja sangat jelas, langsung, tetapi juga puitis,” ujarnya.
Direktur Musik dan Seni Houston Grand Opera, Patrick Summers, mengatakan, karya ini mencerminkan keanekaragaman etnis dan budaya komunitas kota, serta memanfaatkan musik sebagai bahasa umum.
“Sebagai sebuah bengkel seni Amerika, kami ingin menceritakan kota kami sendiri. Di dalam opera, musik membuat cerita menjadi dramatis dan The Bricklayer sangat sukses dalam hal itu,” katanya.
Cerita ini adalah satu dari beberapa karya baru yang dikembangkan di Houston Grand Opera sebagai bagian dari program “Song of Houston, East Plus West” yang memperingati kota sebagai tempat bertemunya orang dari budaya Timur dan Barat.