Hanya beberapa bulan menjelang pemilu lokal, pemerintah Kamboja telah memerintahkan industri keuangan mikro untuk mematok suku bunga pinjaman baru dan pinjaman yang diperbaharui menjadi 18 persen per tahun mulai 1 April.
Konsumen lembaga keuangan mikro (LKM) umumnya meminjam uang kurang dari $500. Pinjaman ini biasanya untuk jangka waktu kurang dari setahun dengan bunga 30 persen atau lebih karena pinjaman yang lebih kecil lebih mahal pengelolaannya.
Biaya yang tinggi itu tidak menghambat permintaan kredit, yang telah mendorong pertumbuhan industri keuangan mikro di Kamboja yang memiliki penduduk 15 juta orang.
Pada tahun 2015, ada 1,5 juta deposan dan lebih dari dua juta peminjam, dengan LKM ada di setiap provinsi. Hampir semua pinjaman itu diberikan kepada orang yang tinggal di luar Phnom Penh dan kebanyakan peminjam adalah perempuan.
Pengumuman pemerintah untuk membatasi suku bunga itu tentu akan membuat para peminjam baru senang, berbeda dengan industri keuangan mikro.
Keputusan untuk melaksanakan pembatasan itu muncul menjelang pemilu lokal tahun ini dan pemungutan suara nasional pada pertengahan 2018 telah mengejutkan industri tersebut.
Dengan pagu bunga sebesar 18 persen berarti LKM akan kehilangan uang dari pinjaman kecil, yang jumlahnya sekitar $1 miliar dari total kredit $3 miliar.
Buntutnya, kata para analis, banyak LKM hanya akan berhenti menawarkan pinjaman kecil, daerah pedesaan akan kehilangan pinjaman $1 miliar per tahun, dan orang-orang terpaksa beralih ke rentenir yang menetapkan bunga jauh lebih tinggi dari LKM. [as/uh]