Ilmuwan Amerika mengatakan luas daerah perairan yang kekurangan oksigen di Teluk Meksiko, dikenal sebagai "zona mati", akan mencapai ukuran yang mendekati rekor musim ini.
Ilmuwan dari Badan Nasional Kelautan dan Atmosfer Amerika (NOAA), Senin (10/6), memperkirakan, zona mati tahunan musim panas ini akan mencakup lebih dari 20 ribu kilometer persegi, kira-kira seukuran Slovenia.
Menurut mereka, ukuran itu akan menjadi zona mati terbesar kedua dalam catatan dan hanya lebih kecil daripada ukuran 2017. Pada 2017, luas zona mati mencapai 22.700 kilometer persegi atau hampir sebesar Turki.
Ramalan lain dari ilmuwan di Louisiana State University pada Senin juga memperkirakan zona mati yang luar biasa besar.
Zona mati Teluk Meksiko - salah satu yang terbesar di dunia - terjadi di dasar air. Zona mati terjadi jika tidak ada cukup oksigen untuk mendukung kehidupan biota laut. Kondisi itu mengancam semua biota dalam air itu, dan bisa menguras jumlah ikan, udang dan kepiting yang ditangkap di Teluk itu.
Dalam siaran pers pada Senin, NOAA mengatakan prediksi zona mati yang besar adalah karena "curah hujan musim semi yang tinggi dan tidak normal di banyak bagian daerah aliran Sungai Mississippi," yang menyebabkan tingginya jumlah pupuk di hulu.
Pupuk itu memberi makan ganggang, yang lalu mati di dasar laut, dan ketika terurai, ganggang mati itu menguras habis oksigen di Teluk itu. [ka]