Tautan-tautan Akses

Pakar Independen PBB Desak Houthi di Yaman Bebaskan Para Pengikut Baha'i yang Ditahan


Peta lokasi Yaman dengan ibu kotanya, Sanaa. (AP)
Peta lokasi Yaman dengan ibu kotanya, Sanaa. (AP)

Sejumlah pakar HAM yang bekerja untuk PBB, Senin (20/5) mendesak kelompok pemberontak Houthi di Yaman untuk membebaskan lima orang penganut agama minoritas Baha'i di negara itu yang telah ditahan selama setahun.

Kelima orang tersebut termasuk di antara 17 pengikut Baha’i yang ditahan pada Mei lalu ketika kelompok Houthi menggerebek pertemuan Baha’i di ibu kota Sanaa. Para ahli mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa 12 orang telah dibebaskan “dengan persyaratan yang sangat ketat” tetapi lima orang masih “ditahan dalam dalam situasi yang sulit.”

Sudah lama ada kekhawatiran mengenai perlakuan terhadap anggota minoritas Baha'i di tangan pemberontak Yaman, yang dikenal sebagai Houthi itu, yang telah menguasai sebagian besar wilayah utara dan ibu kota negara Arab miskin tersebut, Sanaa, sejak perang saudara dimulai pada tahun 2014.

Para ahli mengatakan mereka “mendesak pihak berwenang de facto untuk membebaskan” lima tahanan yang tersisa, dan memperingatkan bahwa mereka “berisiko serius mengalami penyiksaan dan pelanggaran HAM lainnya, termasuk tindakan yang setara dengan penghilangan paksa.”

Juru bicara Houthi tidak menanggapi permintaan komentar dari Associated Press.

Ke-12 orang tersebut dibebaskan hanya setelah menandatangani perjanjian untuk tidak berkomunikasi dengan penganut Baha'i lainnya dan “menahan diri untuk terlibat dalam aktivitas Baha'i apa pun,” kata para ahli. Mereka juga tidak diperkenankan keluar kampung halaman tanpa izin.

Para ahli tersebut merupakan bagian dari Special Procedures, yang merupakan badan ahli independen terbesar dalam sistem Hak Asasi Manusia PBB.

Kelompok Houthi telah melancarkan kampanye habis-habisan melawan semua lawan politik dan agama dan telah menahan ribuan orang di penjara-penjara, di mana penyiksaan merajalela.

Kelompok Baha'i sangat rentan terhadap penganiayaan dan tekanan untuk masuk Islam oleh kelompok Houthi yang menganggap agama mereka sesat.
Baha'i adalah agama monoteistik yang didirikan pada pertengahan abad ke-19 oleh Baha'u'llah, seorang bangsawan Persia yang dianggap sebagai nabi oleh kaum Baha'i. Beliau mengajarkan bahwa semua agama mewakili tahap-tahap progresif dalam pengungkapan kehendak Tuhan. Agama ini menyerukan persatuan bagi semua orang dan agama. [ab/ns]

Forum

XS
SM
MD
LG