Sejumlah pakar kesehatan Amerika Serikat (AS) pada Kamis (30/12) mendesak warga untuk bersiap menghadapi kekacauan parah karena meningkatnya gelombang kasus COVID-19 akibat perebakan luas varian Omicron, yang mengancam rumah sakit, sekolah dan sektor lain yang menimbulkan dampak dalam kehidupan sehari-hari.
Peringatan itu disampaikan di tengah rekor kasus virus corona di Amerika. Sementara para pejabat pemerintah federal mengeluarkan lebih banyak peringatan perjalanan dan dilaporkan bersiap mengizinkan suntikan penguat atau booster bagi anak-anak berusia 12-15 tahun pada minggu depan.
Untuk hari kedua berturut-turut, Amerika memiliki rekor jumlah kasus baru berdasarkan rata-rata dalam tujuh hari, di mana menurut penghitungan Reuters terdapat lebih dari 290.000 kasus baru dilaporkan setiap hari. Bahkan sedikitnya 18 negara bagian dan Puerto Rico mencatat rekor kasus baru harian. Demikian pula rekor rawat inap karena COVID-19 di negara bagian Maryland, Ohio dan Washington DC di mana secara keseluruhan naik sebesar 27 persen.
Lonjakan kasus COVID-19 ini terjadi di tengah meningkatnya perjalanan saat musim libur Natal dan Tahun Baru, serta ketika sekolah-sekolah bergulat dengan kembalinya siswa ke ruang kelas setelah libur musim dingin.
“Kita akan melihat jumlah kasus di negara ini meningkat secara dramatis. Kita akan kesulitan mempertahankan agar kehidupan sehari-hari dapat tetap berjalan,” ujar Dr. Michael Osterholm, pakar penyakit menular Universitas Minnesota pada stasiun televisi MSNBC. Ia menambahkan bahwa “bulan depan akan menjadi badai yang viral. Semua masyarakat akan tertekan karena hal ini.”
Pakar penyakit menular terkemuka lain di Amerika, Dr. Anthony Fauci, pada Rabu (29/12) mengatakan kasus COVID-19 kemungkinan akan meningkat sepanjang Januari nanti.
Fauci dan beberapa pejabat kesehatan Amerika lainnya mengatakan data awal menunjukkan Omicron tidak terlalu parah, tetapi mereka terus mendorong vaksinasi, penggunaan masker, dan menjaga jarak fisik.
Pusat Pencegahan dan Pengendalian Penyakit CDC juga telah mengeluarkan pedoman baru yang mempersingkat periode isolasi dan karantina, yang telah dikritik beberapa pakar kesehatan.
Surat kabar New York Times pada Kamis (30/12) melaporkan regulator kesehatan Amerika berencana menyetujui pemeberian dosis vaksin ketiga untuk anak berusia 12-15 tahun pada minggu depan. sebelumnya, suntikan penguat untuk anak berusia 16 tahun ke atas telah mendapatkan persetujuan.
Dengan kekurangan alat uji medis dan sejumlah kasus terobosan, para pakar memperingatkan lonjakan kasus baru akan menjungkirbalikkan layanan rumah sakit, tanggap darurat, sekolah dan pengecer dalam beberapa minggu ke depan.
“Kita harus sangat berhati-hati dan tidak meremehkan Omicron,” ujar Dr. Peter Hotez, pakar penyakit menular di Baylor College of Medicine pada CNN.
Data menunjukkan sejak awal 2020 sudah 825.663 orang meninggal dunia karena COVID-19 di Amerika. [em/jm]