Penyakit virus polio yang melumpuhkan dapat diberantas di seluruh dunia sebelum tahun 2018. Demikian kata ratusan orang ilmuwan internasional, dokter, dan pakar yang pada hari Kamis tanggal 11 April secara serempak mendukung satu strategi baru untuk mencapai sasaran itu.
Garis besar strategi itu disebut dalam Prakarsa Pemberantasan Polio Sedunia, yang diumumkan pekan lalu. Di antara langkah lain, strategi itu mengharuskan pengiriman vaksin polio ke lebih banyak anak-anak yang menghadapi risiko, terutama di Afghanistan, Nigeria, dan Pakistan, dimana polio masih endemik dan kampanye imunisasi darurat sedang berjalan.
Prakarsa itu juga mengharuskan peningkatan usaha yang bertujuan untuk melindungi tim-tim vaksinasi di daerah-daerah yang tidak aman, memperkuat imunisasi rutin, dan penggantian vaksin polio yang digunakan melalui mulut dengan vaksin yang tidak aktif. Prakarsa tersebut diperkirakan akan menelan biaya sekitar $ 5,5 miliar untuk memberantas polio seluruhnya dalam lima tahun mendatang.
Dalam peluncuran Deklarasi Ilmiah mengenai Pemberantasan Polio, lebih dari 400 penandatangan dari 80 negara mengungkapkan bahwa dunia mempunyai kesempatan unik – tetapi terbatas – untuk mengakhiri penyakit yang melumpuhkan dan menular itu.
Di seluruh dunia, penderita polio berjumlah paling rendah dalam sejarah. Hanya 223 penderita baru dicatat tahun lalu, dan sejauh ini hanya ada 16 penderita tahun ini. Di India – dimana polio pernah meluas – tidak seorangpun penderita tercatat dalam lebih dua tahun.
Menurut seorang dari penanda-tangan deklarasi itu, “Pemberantasan polio bukan lagi masalah teknis atau kelayakan ilmiah, melainkan membawa vaksin yang paling manjur ke anak-anak yang berisiko, mengharuskan tekad politik dan masyarakat yang lebih kuat.”
Peluncuran deklarasi itu bertepatan dengan ulang-tahun ke-58 pengumuman vaksin polio yang revolusioner ciptaan Dr. Jonas Salk.
Garis besar strategi itu disebut dalam Prakarsa Pemberantasan Polio Sedunia, yang diumumkan pekan lalu. Di antara langkah lain, strategi itu mengharuskan pengiriman vaksin polio ke lebih banyak anak-anak yang menghadapi risiko, terutama di Afghanistan, Nigeria, dan Pakistan, dimana polio masih endemik dan kampanye imunisasi darurat sedang berjalan.
Prakarsa itu juga mengharuskan peningkatan usaha yang bertujuan untuk melindungi tim-tim vaksinasi di daerah-daerah yang tidak aman, memperkuat imunisasi rutin, dan penggantian vaksin polio yang digunakan melalui mulut dengan vaksin yang tidak aktif. Prakarsa tersebut diperkirakan akan menelan biaya sekitar $ 5,5 miliar untuk memberantas polio seluruhnya dalam lima tahun mendatang.
Dalam peluncuran Deklarasi Ilmiah mengenai Pemberantasan Polio, lebih dari 400 penandatangan dari 80 negara mengungkapkan bahwa dunia mempunyai kesempatan unik – tetapi terbatas – untuk mengakhiri penyakit yang melumpuhkan dan menular itu.
Di seluruh dunia, penderita polio berjumlah paling rendah dalam sejarah. Hanya 223 penderita baru dicatat tahun lalu, dan sejauh ini hanya ada 16 penderita tahun ini. Di India – dimana polio pernah meluas – tidak seorangpun penderita tercatat dalam lebih dua tahun.
Menurut seorang dari penanda-tangan deklarasi itu, “Pemberantasan polio bukan lagi masalah teknis atau kelayakan ilmiah, melainkan membawa vaksin yang paling manjur ke anak-anak yang berisiko, mengharuskan tekad politik dan masyarakat yang lebih kuat.”
Peluncuran deklarasi itu bertepatan dengan ulang-tahun ke-58 pengumuman vaksin polio yang revolusioner ciptaan Dr. Jonas Salk.