Menurut sejumlah pejabat, bentrokan senjata di perbatasan Minggu malam (12/6) itu menewaskan sedikitnya satu orang dan melukai 18 lainnya, serta memaksa sekitar 200 keluarga Pakistan mengungsi ke kawasan-kawasan yang lebih aman.
Pemimpin Eksekutif Afghanistan Abdullah Abdullah mengatakan dalam sebuah pertemuan para menteri di Kabul, Pakistan ingin membangun instalasi-instalasi baru di perbatasan itu namun pasukan perbatasan Afghanistan tidak mengabulkannya. Pasukan Pakistan, katanya, bersikeras dan menembak pasukan Afghanistan.
Abdullah mengukuhkan terjadinya bentrokan senjata yang berlangsung selama tujuh jam itu, yang menewaskan seorang tentara dan melukai enam lainnya di pihak Afghanistan. Korban luka juga dialami pihak Pakistan.
Kementerian Luar Negeri Afghanistan mengeluarkan pernyataan yang mengatakan bahwa, pasukan keamanan dan pertahanan Afghanistan melepaskan tembakan untuk mengamankan integritas wilayah dan membela negara dan rakyatnya.
Para pejabat Pakistan menolak tuduhan Afghanistan bahwa pembangunan instalasi baru yang dilakukan Pakistan ilegal dan menyalahkan pasukan Afghanistan yang memilih untuk melepaskan tembakan yang melukai sedikitnya 12 warga Pakistan, termasuk seorang tentara. [ab/lt]