Pakistan, Selasa (14/7) menyatakan akan meluncurkan kembali kampanye vaksinasi polio untuk anak-anak dari rumah ke rumah setelah gerakan itu terhenti selama empat bulan karena wabah virus corona.
Pengumuman itu dikeluarkan di tengah-tengah penurunan substansial kasus penularan harian Covid-19 di berbagai penjuru Pakistan, satu dari dua negara endemik polio di dunia, selain negara tetangganya yang dicabik-cabik perang, Afghanistan.
Para pejabat Pakistan sejauh ini mencatat 55 kasus baru polio tahun ini dari berbagai penjuru negara itu di tengah-tengah peringatan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) bahwa “penularan terus meluas.”
Gerakan antipolio, yang dimulai pada 20 Juli, pada awalnya bertujuan untuk memvaksinasi sekitar 800 ribu anak-anak balita di distrik-distrik berisiko tinggi di Pakistan, termasuk Karachi dan Quetta, untuk melindungi mereka dari penyakit yang menimbulkan kelumpuhan itu.
Asisten Khusus Perdana Menteri mengenai Kesehatan, Zafar Mirza, mengakui perebakan wabah virus corona dan pemberlakuan lockdown untuk mencegah penyebarannya telah berdampak signifikan terhadap sistem layanan kesehatan masyarakat Pakistan yang sekarang ini kekurangan sumber daya dan memburuk.
“Dengan terganggunya layanan imunisasi esensial karena pandemi Covid-19, anak-anak terus menghadapi risiko lebih tinggi tertular polio dan penyakit-penyakit lain yang bisa dicegah dengan vaksin,” sebut pernyataan resmi yang mengutip Mirza.
Virus corona tiba di Pakistan akhir Februari, mendorong pemerintah untuk mengatur kembali semua daya dan kemampuan program kesehatan yang tersedia guna mendukung upaya-upaya mengawasi dan menanggapi Covid-19. Mirza sendiri pekan lalu mengumumkan ia dites positif terjangkit virus corona.
Pakistan mencatat sedikitnya 254 ribu kasus virus corona, dengan lebih dari 5.300 kematian akibat virus itu. Para pejabat melaporkan kurang dari 2.000 kasus baru hari Selasa, menunjukkan penurunan yang konsisten dan substansial dalam penularan per hari. [uh/ab]