Dalam KTT NATO di Warsawa Sabtu pagi (9/7), Presiden Afghanistan Ashraf Ghani mengatakan negaranya bekerjasama dengan negara-negara di kawasan – kecuali dengan Pakistan – untuk mendorong perdamaian dan stabilitas di Afghanistan.
“Pengecualiannya adalah dengan Pakistan. Meskipun ada komitmen yang jelas dalam proses perdamaian segi empat yang ada, perbedaan antara teroris yang baik dan jahat pada prakteknya dipertahankan di Pakistan”, ujar Ghani.
Presiden Afghanistan itu merujuk pada kelompok empat negara – Afghanistan, Pakistan, China, dan Amerika – yang bekerjasama untuk mencapai penyelesaian damai bagi konflik Afghanistan.
Kritik Ghani itu bermula dari tuduhan bahwa pasukan keamanan Pakistan melangsungkan operasi untuk memburu militan terkait Taliban anti-Pakistan, tetapi tidak mengambil tindakan apapun terhadap para pemimpin Taliban-Afghanistan yang berpusat di Pakistan.
Juru bicara Kementerian Luar Negeri Pakistan Mohammad Nafees Zakaria menolak tuduhan-tuduhan yang disampaikan oleh Ghani.
“Pakistan kecewa dengan pernyataan Presiden Afghanistan Ashraf Ghani dalam KTT NATO. Yang saat ini dibutuhkan adalah kerjasama antara Afghanistan dan Pakistan, dibanding saling salah menyalahkan berdasarkan asumsi-asumsi yang tidak akurat”, ujar Zakaria.
Ditambahkannya, “Kami juga mengharapkan kerjasama dari pemerintah Afghanistan untuk melawan teroris lewat pengaturan perbatasan yang efektif dan menolak memberi suaka bagi teroris anti-Pakistan TTP (Tehreek-e-Taliban Pakistan, red.)”.
Otorita Pakistan menuduh militan TTP bersembunyi di wilayah Afghanistan setelah melarikan diri dari operasi keamanan, dan dari tempat itu melancarkan serangan teror lintas-perbatasan.
Hubungan antara Pakistan dan Afghanistan beberapa bulan ini memburuk terkait tuduhan yang disampaikan satu sama lain sebagai negara yang mensponsori serangan teroris. Ketegangan itu mendorong Pakistan menerapkan pengawasan ketat di sepanjang perbatasannya dengan Afghanistan guna mencegah adanya pergerakan ilegal di sisi perbatasan mana pun. [em]