Pakistan telah membebaskan dua staf di kedutaan besar India di Islamabad setelah menahan mereka sebentar terkait peristiwa tabrak lari di ibu kota.
Laporan polisi Islamabad mencatat para pejabat India itu ditahan Senin pagi setelah “kesembronoan mereka dalam mengemudi” mencederai seorang pejalan kaki.
Laporan tersebut mengidentifikasi keduanya sebagai Paul Selvadhas dan Dwimu Brahma. Menurut laporan itu, kedua orang tersebut berusaha melarikan diri tetapi mobil mereka dihentikan massa yang berkumpul di lokasi kejadian.
Pihak berwenang Pakistan yang mengetahui insiden itu menyatakan kedua orang itu dibebaskan ke kedutaan besar India di Islamabad dalam waktu beberapa jam karena mereka memiliki kekebalan diplomatik.
Kementerian Luar Negeri India hari Senin memanggil wakil duta besar Pakistan di New Delhi untuk memprotes penahanan para pejabatnya dan meminta mereka segera dibebaskan.
Akhir bulan lalu, India mengusir dua diplomat Pakistan, menuduh mereka melakukan spionase. Islamabad menyangkal tuduhan yang disebutnya tidak berdasar dan merupakan bagian dari “propaganda anti-Pakistan yang terus menerus” oleh negara tetangganya itu.
Sejak itu New Delhi menuduh diplomat-diplomatnya diganggu oleh agen-agen intelijen Pakistan.
Kedua negara kerap melontarkan tuduhan satu sama lain. Saling melakukan pembalasan berupa pengusiran diplomat menandai hubungan bilateral yang secara historis sengit.
Ketegangan terutama berasal dari sengketa wilayah Kashmir yang telah berlangsung lama dan memburuk sejak Agustus lalu, sewaktu pemerintah India secara sepihak melucuti status semiotonom di wilayah yang dikuasainya di Himalaya itu.
Pakistan menolak langkah yang disebutnya sebagai pelanggaran resolusi yang belum disahkan PBB, yang menetapkan Kashmir sebagai sengketa yang diakui internasional.
Islamabad segera menurunkan hubungan diplomatik dan perdagangan yang sudah terbatas dengan New Delhi. Para pejabat India menolak keberatan atas tindakan mereka terkait Kashmir, dengan alasan ini adalah masalah internalnya.
Bentrokan militer antara pasukan perbatasan India dan Pakistan di perbatasan de facto Kashmir, meningkat sejak itu.
New Delhi menguasai dua per tiga kawasan itu dan Islamabad menguasai selebihnya, dengan kedua negara mengklaim keseluruhan wilayah Kashmir. [uh/ab]