Menteri Luar Negeri Pakistan Ishaq Dar mengatakan pada Selasa (7/5) , negaranya tidak akan mundur membangun pipa gas dengan Iran yang telah lama tertunda.
“Kami tidak akan membiarkan siapa pun menggunakan hak veto mereka,” kata Dar, tanpa menyebut Amerika Serikat (AS), pada konferensi pers, Selasa (7/5).
Pakistan dan Iran menandatangani Perjanjian Jual Beli Gas pada Juni 2009, untuk jaringan pipa yang akan memasok 750 juta hingga 1.000 juta kaki kubik gas per hari (MMSCFD) dari Lapangan Pars Selatan di Iran ke Pakistan yang kekurangan energi.
Meskipun Iran mengklaim pada 2011 bahwa pihaknya telah menyelesaikan bagian pipanya, penundaan pembangunan terus terjadi di pihak Pakistan, terutama karena takut dikenakan sanksi oleh AS.
Pemerintahan Biden telah berulang kali mengatakan bahwa AS tidak mendukung jalur pipa Pakistan-Iran karena Teheran berada di bawah sanksi AS atas program nuklirnya.
“Pemerintah akan memutuskan apa, kapan, dan bagaimana melakukan sesuatu berdasarkan kepentingan Pakistan. AS tidak bisa mendikte kami,” kata Menteri Luar Negeri Pakistan kepada wartawan di Islamabad.
Pada Februari, pemerintahan sementara Pakistan menyetujui pembangunan sebagian kecil pipa dari perbatasan Iran ke wilayah Pakistan untuk menghindari denda miliaran dolar atas penundaan proyek itu. [ps/jm]
Forum