Tautan-tautan Akses

Pakistan Larang Siaran Langsung Pidato Khan dan Mendakwanya dengan Tuduhan Terorisme


Seorang pria tampak menyaksikan pidato Perdana Menteri Pakistan pada saat itu, Imran Khan, di televisi di sebuah pasar di Karachi, pada 28 Februari 2022. (Foto: AFP/Rizwan Tabassum)
Seorang pria tampak menyaksikan pidato Perdana Menteri Pakistan pada saat itu, Imran Khan, di televisi di sebuah pasar di Karachi, pada 28 Februari 2022. (Foto: AFP/Rizwan Tabassum)

Pakistan melarang siaran langsung pidato-pidato mantan Perdana Menteri Imran Khan dan menjeratnya dengan dakwaan terorisme. Langkah itu dikecam oleh para pengkritik yang menyebutnya sebagai "kebijakan represif."

Khan, 70, kerap berorasi dalam aksi-aksi anti-pemerintah yang diadakan partainya Pakistan Tehreek-e-Insaf (PTI), sejak ia digulingkan dari kekuasaan lewat mosi tidak percaya parlemen pada April.

Beberapa jam setelah ia berbicara dalam sebuah aksi massa di ibu kota Pakistan, Islamabad, pada Sabtu (20/8), Otorita Regulator Media Elektronik Pakistan (PEMRA) memerintahkan berbagai saluran TV di negara itu untuk tidak lagi menyiarkan langsung pidato-pidato Khan. Namun, PEMRA hanya memperbolehkan siaran pidato Khan yang direkam sebelumnya.

Dalam pernyataan, PERMA mengatakan pemimpin oposisi itu "melontarkan berbagai tuduhan tak berdasar dan menyebarkan ujaran kebencian dalam pernyataan-pernyataanya yang provokatif terhadap lembaga dan pejabat negara."

Menanggapi perkembangan itu, Khan pada Minggu (21/8) mencuit "Pemerintah fasis jatuh ke titik rendah baru hari ini dengan melarang siaran langsung pidato-pidato saya di TV & kemudian memblokir YouTube selama saya berpidato di Liaquat Bagh. Semua ini (dilakukan) setelah intimidasi terhadap orang-orang media dan menutup saluran-saluran TV sebelumnya."

Pemerintah tidak menanggapi tuduhan pihaknya berada di balik gangguan layanan YouTube.

Pada Minggu (21/8), polisi federal menjerat Khan dengan UU anti-terorisme, Mereka menuduhnya "meneror dan mengancam" polisi serta seorang hakim perempuan dalam pidatonya sehari sebelumnya.

Para pemimpin PTI dan ribuan pendukung Khan bergegas mendatangi kediamannya di luar Islamabad pada Minggu malam (21/8) untuk menolak segala upaya polisi untuk menangkapnya. Perkembangan itu meningkatkan ketegangan di negara itu. Para pendukung di kota-kota lain juga turun ke jalan untuk memprotes kemungkinan penangkapan Khan. [vm/pp]

Forum

Recommended

XS
SM
MD
LG