Sedikitnya 17 tersangka militan dilaporkan tewas dalam serangan misil pesawat tanpa awak Amerika di daerah kesukuan yang kisruh di Pakistan barat laut yang berbatasan dengan Afghanistan.
Pejabat-pejabat inteljen Pakistan mengatakan serangan pesawat Amerika yang dikemudikan dari jarak jauh itu menghantam persembunyian tersangka militan di Sarai Darpakhel, Waziristan utara.
Daerah perbatasan yang gawat itu dikenal sebagai pusat jaringan Haqqani yang mencakup pemberontak Afghanistan dan pejuang al-Qaida. Mereka diduga menggunakan tempat persembunyian itu untuk mengobarkan pemberontakan Taliban di Afghanistan. Sebagian besar serangan pesawat tanpa awak Amerika dalam beberapa tahun ini terjadi di daerah Waziristan.
Pejabat-pejabat Pakistan mengatakan serangan itu melanggar kedaulatan negara itu dan kematian warga sipil dalam tindakan “ilegal” seperti itu justru memperkuat barisan militan.
Serangan terbaru itu langsung memicu protes dari Kementerian Luar Negeri Pakistan yang menegaskan kembali sikap lama Islamabad. Serangan itu disebut sebagai serangan pesawat tanpa awak ke-41 tahun ini dan yang kedua sejak pemerintah yang baru terpilih – pimpinan Perdana Menteri Nawaz Sharif – berkuasa pasca pemilihan umum Mei lalu.
Sharif telah mendesak Amerika segera menghentikan operasi pesawat tanpa awak di wilayah Pakistan dan menegaskan kembali desakan itu dalam keterangan kepada wartawan di Islamabad, Sabtu.
“Hal seperti ini tentu saja akan semakin menimbulkan rasa sakit hati di Pakistan. Kami juga telah menyampaikan protes kepada Amerika. Kami mengecam keras serangan-serangan pesawat tanpa awak ini dan telah menyampaikan hal ini kepada Amerika karena ini kontra-produktif,” ujarnya.
Pejabat-pejabat Amerika memandang pesawat tanpa awak alat penting dalam operasi kontra-terorisme. Mereka menggambarkan jaringan Haqqani sebagai salah satu fraksi militan paling berbahaya yang memerangi pasukan internasional pimpinan Amerika di Afghanistan.
Afghanistan menuduh jaringan Haqqani itu terkait erat dengan badan mata-mata Pakistan (ISI) yang dibantah keras pemerintah di Islamabad.
Pejabat-pejabat Amerika dan Afghanistan telah sejak lama menuntut Pakistan untuk mengambil tindakan militer terhadap pemberontak di Waziristan Utara. Militer Pakistan berkeras bahwa pasukan mereka terlalu terpencar untuk dapat memerangi pemberontakan yang mematikan itu, yang digerakkan oleh ekstrimis Taliban yang menguasai daerah-daerah kesukuan dan daera lain di negara itu.
Pejabat-pejabat inteljen Pakistan mengatakan serangan pesawat Amerika yang dikemudikan dari jarak jauh itu menghantam persembunyian tersangka militan di Sarai Darpakhel, Waziristan utara.
Daerah perbatasan yang gawat itu dikenal sebagai pusat jaringan Haqqani yang mencakup pemberontak Afghanistan dan pejuang al-Qaida. Mereka diduga menggunakan tempat persembunyian itu untuk mengobarkan pemberontakan Taliban di Afghanistan. Sebagian besar serangan pesawat tanpa awak Amerika dalam beberapa tahun ini terjadi di daerah Waziristan.
Pejabat-pejabat Pakistan mengatakan serangan itu melanggar kedaulatan negara itu dan kematian warga sipil dalam tindakan “ilegal” seperti itu justru memperkuat barisan militan.
Serangan terbaru itu langsung memicu protes dari Kementerian Luar Negeri Pakistan yang menegaskan kembali sikap lama Islamabad. Serangan itu disebut sebagai serangan pesawat tanpa awak ke-41 tahun ini dan yang kedua sejak pemerintah yang baru terpilih – pimpinan Perdana Menteri Nawaz Sharif – berkuasa pasca pemilihan umum Mei lalu.
Sharif telah mendesak Amerika segera menghentikan operasi pesawat tanpa awak di wilayah Pakistan dan menegaskan kembali desakan itu dalam keterangan kepada wartawan di Islamabad, Sabtu.
“Hal seperti ini tentu saja akan semakin menimbulkan rasa sakit hati di Pakistan. Kami juga telah menyampaikan protes kepada Amerika. Kami mengecam keras serangan-serangan pesawat tanpa awak ini dan telah menyampaikan hal ini kepada Amerika karena ini kontra-produktif,” ujarnya.
Pejabat-pejabat Amerika memandang pesawat tanpa awak alat penting dalam operasi kontra-terorisme. Mereka menggambarkan jaringan Haqqani sebagai salah satu fraksi militan paling berbahaya yang memerangi pasukan internasional pimpinan Amerika di Afghanistan.
Afghanistan menuduh jaringan Haqqani itu terkait erat dengan badan mata-mata Pakistan (ISI) yang dibantah keras pemerintah di Islamabad.
Pejabat-pejabat Amerika dan Afghanistan telah sejak lama menuntut Pakistan untuk mengambil tindakan militer terhadap pemberontak di Waziristan Utara. Militer Pakistan berkeras bahwa pasukan mereka terlalu terpencar untuk dapat memerangi pemberontakan yang mematikan itu, yang digerakkan oleh ekstrimis Taliban yang menguasai daerah-daerah kesukuan dan daera lain di negara itu.
