Para pejabat mengatakan kepada VOA, dua pegawai Maskapai Penerbangan Internasional Pakistan (PIA) juga telah ditangkap karena membantu ketiga perempuan itu di bandara Islamabad untuk melakukan perjalanan yang melanggar hukum. Kedua karyawan itu, menurut pihak berwajib, diduga terkait dengan "jaringan besar perdagangan manusia."
Ketika diperiksa ketiga perempuan itu mengatakan bahwa mereka telah membayar 20.000 dolar per orang kepada penyelundup manusia di Kabul dan tiba di Islamabad dengan pesawat PIA sehari sebelum petugas imigrasi bandara mencegat dan menahan mereka Minggu (28/5) malam, kata beberapa pejabat.
Ketiga tahanan dikatakan telah mengungkapkan, ada seorang warga negara Inggris dan seorang warga negara Pakistan, keduanya kini buron, yang memainkan peran kunci dalam membantu mereka mendapatkan paspor Inggris.
Penyelundup manusia yang beroperasi di Pakistan kabarnya mendapat bantuan pemuka politik yang berpengaruh. Mereka terlibat dalam perdagangan warga Pakistan yang mencari peluang yang lebih baik dan warga Afghanistan yang ingin melarikan diri dari konflik bertahun-tahun di negara mereka, ke tempat- tempat tujuan di Eropa.
Perusahaan penerbangan Pakistan yang dalam keadaan terpuruk itu juga sedang diselidiki menyusul ditemukannya heroin dalam dua pesawat penumpangnya yang menuju London awal bulan ini.
Dinas Imigrasi Inggris menggeledah satu penerbangan PIA dari Islamabad tanggal 15 Mei kabarnya setelah mendapat TIP dari Jawatan Imigrasi Pakistan dan menemukan narkotika tersembunyi di beberapa bagian pesawat. Seminggu kemudian, di bandara Islamabad, Badan Pemberantasan Narkotika menyita lebih dari 20 kilogram heroin dari pesawat terbang PIA lain yang hendak menuju Heathrow, London. [sp/ma]
