Mengabaikan protes para aktivis HAM yang kian nyaring, pemerintah Pakistan, hari Rabu (18/3), mengeksekusi sembilan pria yang terpidana mati, menjadikan 48 terpidana yang digantung di seluruh negeri, sejak pemerintah memberlakukan kembali hukuman mati Desember tahun lalu.
Para pejabat mengatakan tindakan hukum gantung terbaru dilaksanakan di penjara-penjara di Punjab, propinsi terpadat penduduknya di Pakistan, serta para tawanan terpidana yang melakukan kejahatan, seperti "terorisme" dan pembunuhan. Hari Selasa, 12 terpidana pria dieksekusi, kebanyakan di Punjab.
PM Pakistan Nawaz Sharif memberlakukan kembali hukuman mati setelah terjadi serangan tanggal 16 Desember terhadap sekolah-sekolah di Peshawar yang menewaskan 134 murid dan 16 guru.
Taliban Pakistan mengklaim bertanggungjawab melakukan serangan itu dan bersumpah akan melakukan lebih banyak lagi. Sejak itu, pemerintah meningkatkan upaya kontra-terorisme dan pemberlakuan kembali hukuman mati.
Organisasi-organisasi HAM di dan di luar Pakistan telah mengecam pengeksekusian itu dan menuntut agar pemerintah menghentikannya segera, dengan alasan banyak vonis dijatuhkan berdasarkan proses peradilan yang tidak adil. Lebih dari 8.000 orang diperkirakan menanti pelaksanaan pengeksekusian.