Pejabat militer India, Selasa (6/8), mengatakan tentara Pakistan memasuki kawasan India di perbatasan Kashmir dan menyerang sebuah pos militer sekitar tengah malam, membuat lima orang tewas dan lainnya luka-luka. Militer India menyebutnya sebagai "pelanggaran berat" dari gencatan senjata 2003.
Tentara Pakistan membantah terlibat dan menolak tuduhan India sebagai tak berdasar.
Di New Delhi, Menteri Pertahanan India A.K. Antony mengatakan kepada parlemen bahwa sekitar 20 pria bersenjata mengenakan seragam tentara Pakistan melancarkan serangan itu.
"Kami sangat mengecam insiden yang tidak beralasan ini. Pemerintah India telah mengajukan protes keras kepada pemerintah Pakistan melalui saluran diplomatik. Saya yakinkan parlemen tentara kita sepenuhnya siap untuk mengambil semua langkah yang diperlukan,” ujarnya.
Menteri Pertahanan itu mengatakan pelanggaran gencatan senjata di sepanjang perbatasan Kashmir telah meningkat 80 persen tahun ini.
Pejabat lainnya menyatakan bahwa insiden tersebut bisa berdampak negatif bagi upaya untuk meningkatkan hubungan antara kedua negara. Menteri Muda urusan Dalam Negeri R.P.N. Singh menyebut pembunuhan tentara itu adalah "insiden yang sangat disayangkan."
"Jika Pakistan ingin memiliki hubungan yang lebih baik dengan India, saya rasa ini bukan cara yang baik,” ujarnya.
Insiden itu terjadi selagi kedua negara berencana untuk memulai kembali pembicaraan damai yang dibatalkan India Januari menyusul bentrokan lintas batas yang merenggut nyawa kedua pihak.
Usul dialog itu dipandang sebagai bagian dari komitmen pemerintah baru Pakistan untuk menjalin hubungan yang bersahabat dengan India. Awal bulan ini, Perdana Menteri Pakistan Nawaz Sharif mengirim wakilnya, Shaharyar Khan bertemu wakil Perdana Menteri India di New Delhi.
Sebelumnya juga sudah ada pembicaraan mengenai pertemuan kedua pemimpin pada bulan September mendatang di sela-sela sidang Majelis Umum PBB.
Tapi di New Delhi, ada kekhawatiran bahwa bentrokan lintas perbatasan yang terbaru ini seperti kejadian Januari lalu bisa merusak peluang untuk membangun perdamaian. Dalam sebuah pesan di jaringan sosial Twitter, salah seorang menteri Kashmir, Omar Abdullah, mengatakan insiden kekerasan tersebut bisa menimbulkan pertanyaan atas keinginan damai Pakistan baru-baru ini.
Gencatan senjata di sepanjang garis gencatan senjata yang membagi Kashmir antara kedua negara Asia Selatan yang bersaing itu telah bertahan selama hampir satu dekade tetapi bergejolak tahun ini.
Tentara Pakistan membantah terlibat dan menolak tuduhan India sebagai tak berdasar.
Di New Delhi, Menteri Pertahanan India A.K. Antony mengatakan kepada parlemen bahwa sekitar 20 pria bersenjata mengenakan seragam tentara Pakistan melancarkan serangan itu.
"Kami sangat mengecam insiden yang tidak beralasan ini. Pemerintah India telah mengajukan protes keras kepada pemerintah Pakistan melalui saluran diplomatik. Saya yakinkan parlemen tentara kita sepenuhnya siap untuk mengambil semua langkah yang diperlukan,” ujarnya.
Menteri Pertahanan itu mengatakan pelanggaran gencatan senjata di sepanjang perbatasan Kashmir telah meningkat 80 persen tahun ini.
Pejabat lainnya menyatakan bahwa insiden tersebut bisa berdampak negatif bagi upaya untuk meningkatkan hubungan antara kedua negara. Menteri Muda urusan Dalam Negeri R.P.N. Singh menyebut pembunuhan tentara itu adalah "insiden yang sangat disayangkan."
"Jika Pakistan ingin memiliki hubungan yang lebih baik dengan India, saya rasa ini bukan cara yang baik,” ujarnya.
Insiden itu terjadi selagi kedua negara berencana untuk memulai kembali pembicaraan damai yang dibatalkan India Januari menyusul bentrokan lintas batas yang merenggut nyawa kedua pihak.
Usul dialog itu dipandang sebagai bagian dari komitmen pemerintah baru Pakistan untuk menjalin hubungan yang bersahabat dengan India. Awal bulan ini, Perdana Menteri Pakistan Nawaz Sharif mengirim wakilnya, Shaharyar Khan bertemu wakil Perdana Menteri India di New Delhi.
Sebelumnya juga sudah ada pembicaraan mengenai pertemuan kedua pemimpin pada bulan September mendatang di sela-sela sidang Majelis Umum PBB.
Tapi di New Delhi, ada kekhawatiran bahwa bentrokan lintas perbatasan yang terbaru ini seperti kejadian Januari lalu bisa merusak peluang untuk membangun perdamaian. Dalam sebuah pesan di jaringan sosial Twitter, salah seorang menteri Kashmir, Omar Abdullah, mengatakan insiden kekerasan tersebut bisa menimbulkan pertanyaan atas keinginan damai Pakistan baru-baru ini.
Gencatan senjata di sepanjang garis gencatan senjata yang membagi Kashmir antara kedua negara Asia Selatan yang bersaing itu telah bertahan selama hampir satu dekade tetapi bergejolak tahun ini.