Sekelompok orang bersenjata menyerang parlemen Iran sementara seorang pengebom bunuh diri menyerang Mausoleum Ayatulah Ruhollah Khomeini, Rabu (7/6). Serangan ganda ini menewaskan seorang penjaga keamanan dan melukai 12 lainnya.
Kelompok ISIS mengaku bertanggung jawab atas kedua serangan itu. Pengakuan ISIS ini muncul melalui Amaq, kantor berita kelompok itu, beberapa jam setelah serangan.
Menurut kantor berita IRNA, serangan yang tidak biasanya di ibukota Iran, Teheran, ini sempat mendorong Kementerian Dalam Negeri Iran untuk mengadakan pertemuan keamanan darurat.
Media pemerintah Iran itu mengatakan helikopter-helikopter polisi dikerahkan untuk memantau kompleks parlemen itu dan semua jalur telepon seluler dari dalam parlemen diputus.
Sebuah kantor berita lain, ISNA, mengungkapkan, semua pintu masuk dan keluar parlemen ditutup. ISNA mengatakan, para legislator dan wartawan yang berada di dalam parlemen untuk mengikuti sebuah sidang untuk tidak beranjak dari tempat mereka.
TV Pemerintah Iran belakangan mengatakan, empat orang terlibat dalam serangan di parlemen, dan delapan orang diberitakan terluka. Mengutip pernyataan legislator Elias Hazrati, TV itu mengungkapkan, para penyerang tersebut bersenjatakan senapan serbu Kalashnikov.
Mengenai serangan terhadap Mausoleum Khomeini, TV itu mengatakan, serang penjaga keamanan tewas dan empat lainnya terluka. Menurut TV tersebut, salah seorang penyerang di mausoleum tewas ditembak para penjaga kemenangan, sementara seorang perempuan ditangkap terkait peristiwa itu. [ab/as]