Para pemimpin Palestina bersikeras mengatakan bahwa pembicaraan perdamaian yang macet dengan Israel bisa maju, dengan alasan pakta persatuan antara Fatah dan Hamas bukanlah halangan untuk mengadakan negosiasi.
Kedua faksi Palestina itu bulan lalu sepakat untuk membentuk pemerintah berbagi kekuasaan, mengakhiri perpecahan tujuh tahun yang membagi kepemimpinan antara Tepi Barat dan Gaza.
PM Israel Benyamin Netanyahu menanggapi secara resmi untuk mengakhiri pembicaraan dengan Palestina yang dimediasi Amerika, dengan mengatakan ia tidak akan bernegosiasi dengan pemerintah yang didukung oleh Hamas, yang dipandang Israel sebagai kelompok teroris.
Berbeda dengan Fatah yang berbasis di Tepi Barat, kelompok Islam Hamas yang berbasis di Gaza tidak mengakui Israel. Hamas bertekad untuk melakukan perlawanan bersenjata terhadap negara Yahudi itu dan secara teratur menembakkan roket melintasi perbatasan.
Namun dalam wawancara dengan VOA, juru bicara dan pejabat dari kedua sisi kelompok politik Palestina itu sepakat bahwa perundingan bisa dilanjutkan, bahkan dengan kehadiran Hamas.
Kedua faksi Palestina itu bulan lalu sepakat untuk membentuk pemerintah berbagi kekuasaan, mengakhiri perpecahan tujuh tahun yang membagi kepemimpinan antara Tepi Barat dan Gaza.
PM Israel Benyamin Netanyahu menanggapi secara resmi untuk mengakhiri pembicaraan dengan Palestina yang dimediasi Amerika, dengan mengatakan ia tidak akan bernegosiasi dengan pemerintah yang didukung oleh Hamas, yang dipandang Israel sebagai kelompok teroris.
Berbeda dengan Fatah yang berbasis di Tepi Barat, kelompok Islam Hamas yang berbasis di Gaza tidak mengakui Israel. Hamas bertekad untuk melakukan perlawanan bersenjata terhadap negara Yahudi itu dan secara teratur menembakkan roket melintasi perbatasan.
Namun dalam wawancara dengan VOA, juru bicara dan pejabat dari kedua sisi kelompok politik Palestina itu sepakat bahwa perundingan bisa dilanjutkan, bahkan dengan kehadiran Hamas.