Badan Kesehatan Dunia (WHO) mengadakan sidang Komite Darurat COVID-19 untuk mengevaluasi status pandemi saat ini. Komite itu menyerukan solidaritas global dalam mendukung upaya pengendalian virus tersebut.
Tidak mengherankan, Komite Darurat COVID-19 WHO untuk keempat kalinya dengan suara bulat sepakat bahwa COVID-19 merupakan darurat kesehatan masyarakat internasional. Ketika Komite itu pertama kali mendeklarasikannya pada 30 Januari 2020, virus itu menginfeksi kurang dari 100 penderita dan belum ada kematian di luar China.
Setelah enam bulan berlalu, Badan Kesehatan Dunia (WHO) melaporkan lebih dari 17 juta terpapar COVID-19 secara global, termasuk lebih dari 750.000 kematian. Lebih dari setengah jumlah infeksi dan kematian terjadi di Amerika.
Direktur Jenderal WHO, Tedros Adhanom Ghebreyesus menyatakan hal itu menjadi peringatan serius dari tugas maha besar yang menghadang di depan. “Pandemi COVID-19 mejadi krisis kesehatan sekali dalam seabad, yang dampaknya akan terasa selama beberapa dekade mendatang ... Banyak negara meyakini telah melewati masa terburuk itu, namun sekarang kembali bergulat dengan perebakan yang baru.”
Hampir tiga puluhan pakar dan sejumlah ahli secara virtual bertemu dan mengajukan berbagai rekomendasi terkait panduan nasional dan internasional sebagai upaya memerangi pandemi. Salah satu di antaranyatermasuk koordinasi komitmen pada tataran regional dan global dalam pengembangan vaksin dan terapi.
Tedros memahami harapan yang diberikan dalam upaya menemukan vaksin dan obat-obatan yang aman dan efektif untukmenyembuhkan penyakit tersebut. Namun, Tedros mengingatkan agar orang tidak berharap terlalu tinggi.
“Meskipun pengembangan vaksin terjadi dengan sangat cepat, kita juga harus belajar hidup dengan virus ini. Kita tetap harus berjuang melawannya dengan sarana yang kita miliki,” tandasnya.
Komite Darurat COVID-19 itu menyatakan kesehatan masyarakat dan berbagai langkah aturan sosial yang diberlakukan merupakan sarana terbaik yang dimiliki masyarakat untuk memerangi virus corona tersebut. Ini melibatkan pengetesan, pelacakan, jarak individu secara sosial, mengenakan masker dan rajin mencuci tangan.
Komite Darurat WHO itu menyarankan agar negara-negara secara aktif menjalankan sistem pengawasan COVID-19 yang berbasis pada masyarakat. Disarankan juga agar mereka berbagi informasi terkait langkah-langkah pengaturan untuk perjalanan berdasarkan penilaian risiko sehingga perjalanan internasional dapat dilakukan dengan aman. Komite itu mendesak negara-negara untuk melawan pemberitaan yang salah dan disinformasi tentang COVID-19 yang memperlemah upaya dalam memerangi pandemi virus corona. [mg/lt]