Tautan-tautan Akses

Panel Intelijen Senat AS Serukan Pembatasan Akses pada Dokumen Rahasia


Sejumlah kendaraan terparkir di luar gedung Capitol di pagi hari para Senat kembali untuk rapat di Washington, Sabtu, 31 Juli 2021. (Foto: Elizabeth Frantz/Reuters)
Sejumlah kendaraan terparkir di luar gedung Capitol di pagi hari para Senat kembali untuk rapat di Washington, Sabtu, 31 Juli 2021. (Foto: Elizabeth Frantz/Reuters)

Ketua Komite Intelijen Senat Amerika Mark Warner pada Minggu (23/4) mengatakan terlalu banyak orang yang memiliki akses pada dokumen rahasia pemerintah Amerika, dan bahwa seharusnya sebuah entitas pusat mengawasi proses klasifikasi dokumen. Pernyataan ini disampaikannya dalam wawancara di stasiun televisi ABC, merujuk pada sejumlah dokumen rahasia pemerintah Amerika yang bocor di dunia maya.

Seorang staf Air National Guardsman didakwa pada 14 April lalu karena membocorkan sejumlah dokumen rahasia di dunia maya, yang diyakini sebagai pelanggaran keamanan Amerika yang paling serius sejak bocornya lebih dari 700.000 dokumen, video dan kabel diplomatik di situs WikiLeaks tahun 2010 lalu.

Senator Partai Demokrat dari negara bagian Virginia yang mengepalai Komite Intelijen Senat, Mark Warner, mengatakan “begitu kita mencapai tingkat klasifikasi tertinggi, kita mungkin memiliki terlalu banyak orang yang sudah melihat dokumen tersebut. Ada lebih dari 4 juta orang yang memiliki izin (mengakses dokumen itu).”

Posisi kuat Warner memberi bobot pada rekomendasi yang diberikannya saat pemerintahan Presiden Joe Biden mengkaji ulang penanganan intelijen atas dokumen-dokumen rahasia, dan mencari cara untuk menekan terjadinya kebocoran dokumen di masa mendatang.

Amerika memiliki begitu banyak entitas pengumpul data intelijen, dan menurut Warner, situasi itu perlu dikelola. “Kita membutuhkan seseorang yang bertanggungjawab sepenuhnya atas seluruh proses klasifikasi itu dan saya kira akses pada dokumen-dokumen rahasia itu sedianya hanya diberikan pada entitas yang lebih kecil,” ujarnya.

Warner mencontohkan bagaimana Badan Keamanan Nasional, yang juga telah mengalami insiden kebocoran dokumen di masa lalu, kini melalukan kontrol internal dengan membatasi penyalinan dokumen.

Pentagon menyebut kasus bocornya dokumen terbaru ini sebagai “tindakan kriminal yang disengaja.”

Lebih jauh Warner mengatakan tidak semua orang yang menangani dokumen perlu melihat seluruh dokumen, karena sedianya ia cukup melihat header – semacam judul – dokumen saja. [em/jm]

Forum

XS
SM
MD
LG