Sebuah bab dari kekisruhan dalam pemilihan presiden Amerika Serikat pada 2020 akan berakhir pada Senin (19/12). Komite Kongres AS yang menyelidiki serangan 6 Januari terhadap Gedung Capitol akan memberikan penilaian publiknya yang terakhir dan menguraikan bagaimana mantan Presiden Donald Trump berusaha mempertahankan kedudukannya di Gedung Putih meskipun sudah kalah dari Joe Biden dalam pemilu.
Panel DPR AS yang menyelidiki peristiwa serangan tersebut telah melakukan penyelidikan selama 16 bulan, termasuk mewawancarai 1.000 saksi, meneliti ribuan halaman dari sejumlah dokumen terkait dengan masa kepresidenan Trump dan menggelar 10 sidang dengar publik yang menegangkan.
Panel tersebut tampaknya akan menyimpulkan bahwa Trump dan pembantu-pembantu dekatnya terlibat dalam “usaha kudeta.”
Komite penyelidik tersebut terdiri dari tujuh orang anggota Partai Demokrat dan dua orang anggota Partai Republik yang anti terhadap Trump.
Mereka akan melakukan pemungutan suara untuk menentukan apakah akan mengajukan rujukan kriminal kepada Kejaksaan Agung dan menyarankan agar Trump dan pembantu utamanya dituntut atas tindakan mereka untuk menggagalkan hasil pemilihan dan menggagalkan proses sertifikasi Kongres untuk menyatakan Biden sebagai pemenang pemilu.
Penilaian komite itu dapat memberikan momentum bagi penyelidikan kejahatan terhadap Trump dan sejumlah pihak lainnya yang sedang dilakukan oleh penasihat khusus Kejaksaan, Jack Smith dan juga penuntutan oleh jaksa negara bagian Georgia. [jm/lt]
Forum