Tautan-tautan Akses

Pangeran Hamza dari Yordania Tolak Perintah Militer untuk Berdiam Diri


Pangeran Yordania Hamzah Bin Al-Hussein di Amman, 9 September 2015. (Foto: KHALIL MAZRAAWI / AFP)
Pangeran Yordania Hamzah Bin Al-Hussein di Amman, 9 September 2015. (Foto: KHALIL MAZRAAWI / AFP)

Pangeran Hamza bin Hussein, yang saat ini berada dalam posisi berseberangan dengan Kerajaan Yordania, mengatakan dalam sebuah rekaman audio yang dirilis, Senin (5/4), ia tidak akan mematuhi perintah milter untuk tidak berkomunikasi dengan dunia luar setelah menjadi tahanan rumah.

Saudara tiri Raja Abdullah dan mantan putra mahkota itu, dalam rekaman yang dirilis oleh kelompok oposisi negara tersebut, mengatakan ia tidak akan tinggal diam meski telah dilarang melakukan aktivitas apapun.

"Saya malah akan menjadi-jadi, dan tidak akan patuh ketika mereka memberitahu bahwa saya tidak boleh keluar rumah, memposkan pernyataan di sosial media, atau berkomunikasi dengan orang dan hanya diizinkan untuk menjenguk keluarga," katanya dalam rekaman suara yang dikirimkan ke teman-teman dan kontak-kontaknya.

Sabtu lalu militer memperingatkan pangeran tersebut atas tindakannya yang menurut mereka merusak keamanan dan stabilitas di Yordania, sekutu utama AS. Pangeran Hamza kemudian mengungkapkan, ia kini sedang menjalani tahanan rumah.

Beberapa tokoh terkenal yang memiliki hubungan dengan Hamza juga ditahan.

Sejumlah pejabat Yordania mengumumkan, Minggu (4/4), Pangeran Hamza telah berhubungan dengan orang-orang yang memiliki kontak dengan pihak asing dalam usahanya untuk mengguncang negara dan ia sedang dalam penyelidikan.

Tidak jelas mengapa kerajaan memutuskan untuk menindak Hamzah sekarang, tapi pangeran tersebut selama ini memang mempertaruhkan dirinya sendiri dengan sering melakukan kunjungan ke pertemuan-pertemuan kelompok-kelompok yang sering mengkritik raja.

Para pejabat mengatakan upaya sedang dilakukan untuk menyelesaikan krisis dalam keluarga kerajaan, tapi Pangeran Hamzah tidak bersikap kooperatif.

Raja Abdullah mencopot Pangeran Hamzah dari posisinya putra mahkota pada 2004 – sebuah langkah yang menurut banyak pengamat sebagai bagian dari usaha untuk mengonsolidasikan kekuasaannya. [ab/uh]

XS
SM
MD
LG