Pangeran Harry mengatakan bahwa dia merasa dikecewakan ayahnya, Pangeran Charles. Ia menduga mendiang ibunya, Putri Diana, akan marah dan kesal dengan cara keluarga kerajaan Inggris memperlakukan istrinya, Meghan Markle.
Ditanya apa yang mungkin dikatakan ibunya terkait kejadian itu, dia menjawab: "Saya pikir dia akan merasa sangat marah dengan bagaimana ini terjadi dan sangat sedih." Harry merasa "benar-benar dikecewakan"oleh ayahnya.
"Aku merasa sangat kecewa karena dia telah melalui masalah serupa. Dia tahu seperti apa rasa sakitnya," kata Harry tentang ayahnya. "Aku akan selalu mencintainya tapi ada banyak luka yang terjadi."
"Keluarga saya benar-benar memotong saya secara finansial," kata Harry. "Tapi saya mendapatkan apa yang ibu saya tinggalkan untuk saya dan tanpanya kami tidak akan bisa melakukan ini."
Harry membantah, telah melemahkan Ratu Elizabeth, neneknya, dengan keputusannya untuk menghindari kehidupan monarki, tetapi mengatakan Pangeran Charles berhenti menerima teleponnya.
"Saya sudah tiga kali bercakap-cakap dengan nenek saya, dan dua percakapan dengan ayah saya sebelum dia berhenti menerima telepon saya. Lalu dia berkata, bisakah Anda menuliskan semua ini?"
Harry mengatakan kepada CBS bahwa dia tidak akan mundur dari keluarga kerajaan seandainya bukan karena Meghan, karena "Saya terjebak tetapi tidak tahu saya terjebak."
Reuters, Senin (8/3), melaporkan Harry dan Meghan pada Januari 2020 mengatakan mereka bermaksud untuk mundur dari tugas kerajaan mereka sehingga membuat keluarga tersebut mengalami krisis. Bulan lalu, Istana Buckingham mengonfirmasi perpisahan itu akan permanen, karena pasangan itu ingin hidup mandiri di Amerika Serikat.
Harry, 36, mengatakan mereka mundur dari tugas kerajaan karena kurangnya pemahaman, dan dia khawatir sejarah akan terulang kembali - merujuk pada kematian ibunya, yang tewas dalam kecelakaan tahun 1997 ketika mobilnya mengebut untuk menghindari fotografer.
Para pengkritik Meghan dan Harry mengatakan pasangan itu menginginkan posisi glamor tanpa dedikasi atau pengawasan. Sementara bagi pendukung mereka, perlakuan Meghan dan Harry menunjukkan bagaimana sebuah institusi Inggris yang sudah ketinggalan zaman menyerang seorang perempuan birasial modern, dengan nada rasialisme.
Dusta dan Air Mata
Ada juga tuduhan perisakan terhadap Meghan yang muncul di surat kabar The Times terkait penampilan pasangan tersebut. Istana Buckingham mengatakan akan menyelidiki klaim tersebut, menambahkan pihaknya "sangat prihatin."
Meghan memberi tahu Winfrey bahwa orang-orang di dalam institusi kerajaan tidak hanya gagal melindunginya dari klaim jahat tetapi juga berbohong untuk melindungi orang lain.
"Hanya setelah kami menikah dan segalanya mulai memburuk, saya akhirnya memahami bahwa saya bukan hanya tidak dilindungi, tetapi mereka juga bersedia berbohong untuk melindungi anggota keluarga yang lain," kata Meghan.
Meghan membantah berita surat kabar bahwa dia telah membuat Kate, Duchess of Cambridge, menangis sebelum pernikahannya dan mengatakan itu adalah titik balik dalam hubungannya dengan media dan istana.
"Yang terjadi justru sebaliknya," kata Meghan. "Beberapa hari sebelum pernikahan dia (Kate) kesal tentang sesuatu, berkaitan dengan ya, masalahnya benar, tentang gaun gadis pembawa bunga, dan itu membuatku menangis. Dan itu benar-benar melukai perasaanku."
Meghan, yang mengatakan bahwa mereka tidak dibayar untuk wawancara tersebut, mengakui bahwa dia tidak menyadari apa yang akan dia nikahi ketika dia bergabung dengan monarki Inggris dan "melakukannya dengan naif."
Pasangan itu juga mengungkapkan bahwa Meghan, yang sedang mengandung anak kedua mereka, sedang mengandung seorang bayi perempuan.
Harry berkata Meghan telah "menyelamatkan" dia dari perangkap kehidupan kerajaan. "Saya tidak setuju, saya pikir dia menyelamatkan kita semua. Kamu membuat keputusan yang pasti menyelamatkan hidup saya," kata Meghan. [ah/au]