Ratusan guru di Tiongkok barat laut telah menanda-tangani petisi yang mendesak pihak berwenang provinsi agar membatalkan rencana untuk mengakhiri penggunaan bahasa Tibet sebagai bahasa pengantar utama di sekolah-sekolah.
Petisi itu bertanggal 15 Oktober, beberapa hari sebelum terjadi serangkaian demonstrasi oleh para pelajar suku Tibet di provinsi Qinghai. Tetapi petisi itu menunjukkan adanya dukungan yang luas di antara para guru bagi tuntutan para pelajar itu.
Kampanye Internasional untuk Tibet yang berbasis di Amerika mengatakan petisi itu berisi lebih dari 300 tanda tangan, termasuk tanda tangan sejumlah pelajar. Organisasi yang mempunyai hubungan dekat dengan Dalai Lama itu , juga mengatakan pihak berwenang di kabupaten Ginghe, Qinghai, menahan lebih dari 20 pelajar setelah demonstrasi pekan lalu.
Demonstrasi-demonstrasi itu mulai hari Selasa di kota Tongren dan dengan cepat menyebar ke kota-kota lain, dengan jumlah demonstran mencapai beberapa ribu orang.