Para pejabat Belanda kembali ke tempat jatuhnya pesawat Malaysia Airlines Penerbangan 17 di Ukraina Timur, Senin (13/10) dalam usaha baru untuk mencari jenazah manusia dan benda-benda milik pribadi hampir 300 orang yang tewas dalam pesawat yang jatuh itu.
Empat peninjau dari Belanda bergabung dengan para wakil dari Organisasi Keamanan dan Kerjasama Eropa, OSCE, untuk memantau para pekerja darurat Ukraina, Senin (13/10), saat mereka mengumpulkan paspor, pakaian, mainan anak-anak dan barang lain dari puing-puing.
Para penyelidik dari Belanda sebelumnya telah menghentikan pencarian mereka di daerah itu awal Agustus yang lalu, karena pertempuran antara separatis pro-Rusia dan pasukan Ukraina di dekat wilayah tersebut.
Walaupun gencatan senjata diberlakukan di daerah itu, tembak-menembak masih terus terdengar sementara para penyelidik menyisir tempat kejatuhan pesawat hari Senin.
Pesawat itu ditembak jatuh tanggal 17 Juli ketika terbang melalui wilayah yang dikuasai pemberontak di Ukraina dalam perjalanan dari Amsterdam ke Kuala Lumpur.