Para pejabat di Georgia pada Minggu (6/12) menolak klaim Presiden Donald Trump dari Partai Republik yang mengatakan bahwa Joe Biden dari Partai Demokrat menang dengan curang di negara bagian itu. Para pejabat itu menyatakan bahwa Biden tetap akan memenangkan 16 suara elektoral di negara bagian itu.
Brad Raffensperger, pejabat pemilu negara bagian itu, mengatakan kepada stasiun televisi ABC News bahwa sebagai seorang Republik yang konservatif, dia kecewa karena Trump kalah di Georgia. Namun, para pemilih telah "menentukan" dan "kami tidak melihat apapun yang akan mengubah kehendak mereka."
Trump pada Sabtu (5/12) meminta Gubernur Brian Kemp, seorang Republik, untuk mengadakan sesi legislatif khusus yang bertujuan membatalkan hasil pemilu di sana dan memberi suara elektor kepada Trump, meski langkah itu tidak akan cukup untuk mengubah keunggulan Biden dalam Electoral College yang akan menentukan hasil pilpres AS. Biden diproyeksikan mengumpulkan 306 suara elektoral, dibandingkan Trump 232 suara elektoral.
Kemp menolak permintaan Trump.
Biden memenangkan pilpres 3 November di Georgia dengan selisih lebih dari 12 ribu suara. Dua penghitungan ulang, termasuk penghitungan lebih dari 5 juta suara secara manual, memperkuat hasil itu. [vm/ft]