Tautan-tautan Akses

Para Pemimpin Dunia Ucapkan Selamat kepada Trump


Ucapan Selamat atas kemenangan dalam Pemilu Amerika 2024 kepada calon presiden dari Partai Republik dan mantan Presiden Amerika Donald Trump di Tel Aviv, Israel, 6 November 2024. (Thomas Peter/REUTERS)
Ucapan Selamat atas kemenangan dalam Pemilu Amerika 2024 kepada calon presiden dari Partai Republik dan mantan Presiden Amerika Donald Trump di Tel Aviv, Israel, 6 November 2024. (Thomas Peter/REUTERS)

Para pemimpin dunia mengucapkan selamat kepada Donald Trump setelah proyeksi media berita menunjukkan bahwa ia memperoleh kemenangan yang menentukan dalam pemilihan presiden Amerika Serikat 2024.

Trump mengalahkan saingannya dari Partai Demokrat Kamala Harris, menandai kebangkitan politik yang bersejarah bagi mantan presiden dari Partai Republik tersebut setelah empat tahun tidak menjabat.

Rabu dini hari (6/11), banyak pemimpin dunia menggunakan situs web media sosial X untuk mengucapkan selamat kepada Trump, yang pendekatan kebijakan luar negerinya "Amerika yang Utama" dan tidak dapat diprediksi memperumit hubungan dengan banyak sekutu dan musuh Amerika Serikat selama masa jabatan pertamanya.

Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu adalah salah satu sekutu Amerika Serikat pertama yang mengirimkan pesan dukungan, memuji kemenangan kembali Trump yang bersejarah, yang katanya menawarkan "komitmen kuat terhadap aliansi besar antara Israel dan Amerika."

Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy, yang telah menyerukan lebih banyak dukungan Amerika Serikat dan Barat untuk melawan invasi Rusia, berbicara positif tentang apa yang disebutnya sebagai komitmen Trump untuk 'perdamaian melalui kekuatan' dalam masalah-masalah dunia.

"Ini adalah prinsip yang secara praktis dapat membawa perdamaian yang adil di Ukraina lebih dekat. Saya berharap kita akan mewujudkannya bersama-sama," kata Zelenskyy.

Kepala NATO — aliansi militer Barat yang telah lama dikritik oleh Trump karena tidak berbuat cukup banyak untuk menjaga pertahanan Eropa — menyampaikan komentar serupa dalam pesan ucapan selamatnya untuk Trump.

"Kepemimpinannya akan kembali menjadi kunci untuk menjaga Aliansi kita tetap kuat. Saya berharap dapat bekerja sama dengannya lagi untuk memajukan perdamaian melalui kekuatan melalui #NATO," kata Mark Rutte, sekretaris jenderal NATO.

Presiden Prancis Emmanuel Macron juga segera memberikan ucapan selamat, dengan mengatakan bahwa dia "siap bekerja sama seperti yang telah kita lakukan selama empat tahun ... dengan keyakinan Anda dan saya."

Perdana Menteri Inggris Keir Starmer mengatakan pemerintahnya berdiri "bahu-membahu" dalam membela nilai-nilai bersama berupa kebebasan, demokrasi, dan kewirausahaan.

"Dari pertumbuhan dan keamanan hingga inovasi dan teknologi, saya tahu bahwa hubungan khusus Inggris-AS akan terus berkembang di kedua sisi Atlantik selama bertahun-tahun mendatang," kata Starmer.

Ursula von der Leyen, presiden Komisi Uni Eropa, mengatakan dia "memberi ucapan selamat" kepada Trump dan memuji "kemitraan sejati" antara Uni Eropa dan Amerika Serikat.

Selama masa jabatan pertama Trump, ketegangan meletus antara Uni Eropa dan Amerika Serikat, sebagian karena pemberlakuan tarif oleh Trump atas ekspor Eropa.

Perdana Menteri Hongaria Victor Orban, sekutu konservatif Trump, menyebut kemenangan Trump sebagai "kebangkitan terbesar dalam sejarah politik Amerika Serikat" dan mengatakan itu adalah "kemenangan yang sangat dibutuhkan" bagi dunia.

Presiden Rusia Vladimir Putin belum mengomentari hasil pemilu Amerika Serikat. Namun pada X, mantan Presiden Rusia Dmitry Medvedev menikmati kekalahan Harris, dengan mengatakan "Kamala sudah tamat... biarkan dia terus tertawa terbahak-bahak." "Tujuan Operasi Militer Khusus tetap tidak berubah dan akan tercapai," lanjut Medvedev.

Para pemimpin Asia juga mulai mengirimkan ucapan selamat.

Perdana Menteri Australia Anthony Albanese mengatakan, "Warga Australia dan Amerika adalah sahabat karib dan sekutu sejati."

Perdana Menteri India Narendra Modi menyampaikan "ucapan selamat yang paling hangat" kepada Trump, yang disebutnya sebagai sahabatnya.

"Seiring dengan keberhasilan Anda pada masa jabatan sebelumnya, saya berharap dapat meninjau kembali kerja sama kita untuk lebih memperkuat" hubungan Amerika Serikat-India, kata Modi.

Para Pemimpin Dunia Ucapkan Selamat kepada Trump
mohon tunggu

No media source currently available

0:00 0:04:04 0:00

Presiden Korea Selatan Yoon Suk Yeol mengatakan bahwa dia berharap dapat bekerja sama erat dengan Trump. "Di bawah kepemimpinan Anda yang kuat, masa depan aliansi Republik Korea-Amerika Serikat dan Amerika akan bersinar lebih terang," tambahnya.

Perdana Menteri Jepang Shigeru Ishiba menyampaikan "ucapan selamat yang tulus" kepada Trump, dengan mengatakan bahwa ia berharap untuk "lebih memperkuat Aliansi Jepang-Amerika Serikat dan bekerja sama untuk mempromosikan Indo-Pasifik yang bebas dan terbuka."

Pemandangan patung pasir yang menggambarkan Donald Trump dari Partai Republik setelah ia memenangkan Pemilu Amerika 2024, di pantai Puri, di Negara Bagian Odisha Timur, India, 6 November 2024. (Stringer/REUTERS)
Pemandangan patung pasir yang menggambarkan Donald Trump dari Partai Republik setelah ia memenangkan Pemilu Amerika 2024, di pantai Puri, di Negara Bagian Odisha Timur, India, 6 November 2024. (Stringer/REUTERS)

Dalam sebuah pernyataan, Presiden Filipina Ferdinand Marcos Jr. menyatakan harapan bahwa "aliansi yang tak tergoyahkan" antara Washington dan Manila, "akan menjadi kekuatan kebaikan yang akan merintis jalan menuju kemakmuran dan persahabatan, di kawasan tersebut, dan di kedua sisi Pasifik."

Seorang juru bicara kementerian luar negeri China mengatakan Beijing "akan terus menangani hubungan China-Amerika Serikat berdasarkan prinsip saling menghormati, hidup berdampingan secara damai, dan kerja sama yang saling menguntungkan." [my/lt]

Forum

XS
SM
MD
LG