Tautan-tautan Akses

Para Pemimpin Kepulauan Pasifik sepakat Tingkatkan Peran Jepang di Kawasan


Foto para pemimpin negara dan wilayah kepulauan Pasifik pada Pertemuan Pemimpin Kepulauan Pasifik ke-10 di Tokyo, 18 Juli 2024.
Foto para pemimpin negara dan wilayah kepulauan Pasifik pada Pertemuan Pemimpin Kepulauan Pasifik ke-10 di Tokyo, 18 Juli 2024.

Para pemimpin dari 18 negara dan wilayah kepulauan Pasifik sepakat untuk meningkatkan peran Jepang dalam pembangunan di kawasan ini sambil menentang segala upaya pemaksaan. Kesepakatan itu tertuang dalam deklarasi bersama yang diadopsi dalam pertemuan puncak mereka pada hari Kamis, ketika Tokyo mengupayakan keterlibatan yang lebih besar untuk melawan pengaruh China.

Pertemuan Pemimpin Kepulauan Pasifik, atau PALM, yang diluncurkan atas inisiatif Jepang pada tahun 1997, telah menjadi alat diplomatik utama Jepang untuk menangkal pengaruh keamanan dan ekonomi Tiongkok di kawasan ini. Jepang ingin memperkuat hubungannya dengan anggota Forum Kepulauan Pasifik dengan menekankan kesediaannya untuk mendukung mereka dan menjaga persatuan sebagai mitra yang setara.

Para pemimpin PALM sepakat bahwa Jepang memberikan dukungan dan kerja sama yang lebih besar dalam perubahan iklim, keamanan dan pertahanan maritim, pembangunan ekonomi, dan bidang-bidang lainnya, demikian menurut deklarasi bersama itu.

Mereka mencatat perubahan iklim sebagai "ancaman keberadaan terbesar terhadap mata pencaharian, keamanan, dan kesejahteraan masyarakat Pasifik" dan menunjukkan komitmen mereka untuk meningkatkan kerja sama guna mendukung kawasan ini dalam memitigasi dan beradaptasi terhadap dampak perubahan iklim.

Deklarasi tersebut menekankan "prioritas" perdamaian dan stabilitas serta sama-sama meyakini "pentingnya tatanan berbasis aturan internasional yang bebas dan terbuka yang sejalan dengan hukum internasional."

Mereka menyatakan " tentangan yang kuat terhadap setiap upaya sepihak untuk mengubah status quo dengan ancaman atau penggunaan kekuatan atau paksaan di mana pun di dunia," menurut deklarasi yang dengan hati-hati menghindar untuk menyebut China.

Perdana Menteri Jepang Fumio Kishida pada konferensi pers bersama setelah pertemuan itu mengatakan bahwa Jepang dan para pemimpin kepulauan itu "memiliki nilai-nilai dan prinsip-prinsip yang sama seperti supremasi hukum, demokrasi, dan penentangan terhadap upaya untuk mengubah status quo dengan paksaan."

Perdana Menteri Kepulauan Cook, Mark Brown, yang menjadi ketua bersama KTT tahun ini, menyambut baik pendekatan Jepang untuk bekerja sama dengan anggota PIF "secara setara" untuk mencapai strategi 2050 mereka untuk Pasifik Biru, "visi kita untuk kawasan yang damai, harmonis, aman, inklusi sosial, dan sejahtera."

Para pemimpin juga mengadopsi rencana aksi kerja sama di tujuh bidang, termasuk ketahanan iklim dan manajemen risiko bencana, pengelolaan lautan yang berkelanjutan, ketahanan ekonomi, "memastikan pembangunan yang berpusat pada rakyat" dan investasi dalam teknologi dan konektivitas.

Deklarasi ini perlu diwujudkan, kata Brown, seraya menambahkan bahwa kawasan ini mengalami kesulitan dalam mendapatkan pendanaan iklim dan menyambut baik pertimbangan Jepang untuk memberikan kontribusi, tetapi meminta negara tersebut untuk "mengkonfirmasi lebih awal daripada kemudian."

Negara-negara kepulauan Pasifik Selatan telah menjadi fokus perhatian keamanan di antara Jepang dan sekutunya, Amerika Serikat, serta mitra regional mereka seperti Australia dan Selandia Baru dalam beberapa tahun terakhir ini karena Beijing meningkatkan kehadirannya di kawasan ini di mana banyak negara kepulauan yang secara ekonomi bergantung pada China, seperti halnya dengan banyak negara lain.

Menteri Luar Negeri Australia Penny Wong, yang hadir dalam pertemuan itu, mengatakan kepada wartawan bahwa "Pasifik sangat penting bagi stabilitas dan keamanan kita" dan bahwa negaranya juga ingin terlibat lebih banyak di kawasan itu sebagai keluarga PIF (Forum Kepulauan Pasifik).

Australia dan China selama bertahun-tahun memiliki hubungan yang tegang terutama karena perdagangan, meskipun hubungan mereka agak membaik akhir-akhir ini.

Wong mengatakan bahwa dia tidak dapat berbicara mewakili para pemimpin Pasifik lainnya, tetapi mengindikasikan bahwa kekhawatiran tersebut juga dirasakan oleh banyak di antara mereka. "Jika Anda melihat berbagai komunike dan deklarasi dari Forum Kepulauan Pasifik selama dua tahun terakhir, Anda akan melihat bahwa realitas persaingan adalah sesuatu yang dihadapi oleh para pemimpin tersebut," katanya.

Wong memuji "cara Jepang yang penuh rasa hormat" dalam bekerja sama dengan Pasifik dan prioritasnya sebagai "model tentang bagaimana mitra dialog eksternal harus terlibat dengan kawasan ini."

Jepang telah berusaha untuk berbagi dengan para pemimpin tentang pentingnya mempertahankan tatanan internasional yang berbasis aturan, bebas, dan terbuka di kawasan itu, dengan mempertimbangkan China tetapi secara berhati-hati tidak mengungkapkannya.

Dalam pertemuan terpisah pada hari Rabu dan Kamis dengan para pemimpin dan perwakilan lainnya di sela-sela KTT, Kishida mengumumkan dukungan Jepang untuk infrastruktur, proyek-proyek perikanan, dan bidang-bidang lainnya. [my/ab]

Forum

Recommended

XS
SM
MD
LG